Ketapang Pecahkan Dua Rekor MURI

Teks foto
REKOR MURI : Direktur Operasional Rekor MURI, Yusuf Ngadri, menyerahkan piagam rekor MURI kepada Bupati Ketapang, Martin Rantan, Minggu (22/10).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) berhasil dipecahkan di Kabupaten Ketapang. Sebanyak 6.311 penari dan 6.311 porsi Ketupat Colet dicatat menjadi rekor MURI pada pagelaran napak tilas 2023. Sebanyak 6.311 warga melakukan tarian Putri Junjung Buih dilanjutkan dengan makan Ketupat Colet, Minggu (22/10).

Dengan memakai baju adat dari berbagai macam etnis, ribuan penari yang menampilkan tarian legenda rakyat Ketapang ini tersebar di halaman Kantor Bupati Ketapang, sepanjang Jalan S. Parman dan sekitarnya. Usai menampilkan tarian, ribuan penari juga turut menikmati sajian Ketupat Colet yang menjadi panganan khas Kabupaten Ketapang.

Piagam Rekor MURI diserahkan secara langsung oleh Direktur Operasional Rekor MURI, Yusuf Ngadri, kepada Bupati Ketapang Martin Rantan, sebagai penyelenggara tarian dan sajian tersebut. “Dengan ini Museum Rekor Dunia Indonesia menyatakan dan mengukuhkan, bahwa pagelaran tari Puteri Junjung Buih dan Sajian Ketupat Colet kami catat sebagai rektor dunia,” ucapnya.

Bupati Ketapang, Martin Rabtan, menilai rekor MURI ini adalah hasil karya seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang. Masyarakat patut berbangga atas prestasi dan capaian ini. “Hari ini saya yang terima, tapi saya titipkan dahulu dengan panitia napak tilas. Nanti setelah acara penutupan, baru oleh panitia napak tilas dikembalikan ke pemerintah daerah untuk disimpan. Di dinas mana atau di mana, nanti tergantung kesepakatan,” papar Martin.

Ketua Panitia Napak Tilas, Gusti Kamboja, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya penari yang mengikuti acara tersebut dengan baik. Nanti pihaknya akan membuat duplikat piagam Rekor MURI untuk kemudian dibagikan kepada 6.311 penari yang telah mensukseskan Festival Tanah Kayong tersebut.

“Jadi jangan khawatir, duplikat dari sertifikat ini akan disampaikan kepada seluruh peserta penari melalui organisasi-organisasi yang mengirimkan penarinya,” tutupnya.

Kegiatan tarian Putri Junjung Buih ini berlangsung sangat meriah. Tdak hanya dihadiri dari kalangan masyarakat, rangkaian kegiatan napak tilas di hari kedua ini juga turut disaksikan langsung oleh raja-raja Nusantara, perwakilan Kedutaan Besar Belanda hingga Forkopimda Provinsi Kalbar dan Kabupaten Ketapang. (*)

Berita Terkait