Bripka Budi Arie Tjahyadi, Bangga Abdikan Diri Pada Misi Perdamaian di Sudan

5 Anggota Personel Polda Kalbar yang ikut Dalam Misi Perdamaian Unamid di Sudan.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Kepolisian Resor (Polres) Ketapang kembali berhasil mengikutsertakan satu personelnya untuk bertugas pada FPU (Formed Police Unit ) misi Unamid di Sudan. Personel terbaik yang berhasil ikut serta adalah Bripka Budi Arie Tjahyadi.

Keikutsertaan Budi sapaan akrabnya bukan yang pertama kali, ia juga pernah ikut pada misi yang sama pada tahun 2014-2015 lalu. Pada pengalaman pertamanya Budi bergabung pada misi FPU 7 Unamid sedangkan pada misi kedua bertugas sebagai Satgas Garbha II FPU 12 Unamid.

“Alhamdulillah ini misi kedua saya, pertama tahun 2014 saya tergabung di Satgas Garbha II FPU 7 Unamid dengan formasi sebagai Mekanik Ranmor, kemudian tahun 2020 kembali berhasil lulus untuk berangkat ke Satgas Garbha II FPU 12 juga sebagai Mekanik Ranmor,” katanya, Jumat (4/9/2020) malam.

Budi melanjutkan, selain dirinya juga ada 6 personil Polda Kalimantan Barat (Kalbar) yang turut serta berangkat pada misi perdamaian dan tergabung dalam Satgas Misi Perdamaian Dunia di bawah organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN).

Yang mana 5 personel berada di Satgas Garbha II FPU 12 Unamid ( United Nations African Nation Mission In Darfur ) di Sudan, diantaranya Iptu Priyono yang merupakan Danton Kie 1 Subdit Dalmas Dit Sabhara Polda Kalbar, Brigadir Intan Septiana merupakan Ba Intelkam Polda Kalbar, Briptu Muhammad Rizky Aslamsyah merupakan Ba Ditreskrimum Polda Kalbar, Briptu Bunga Asri Prameswari merupakan Ba Bidhumas Polda Kalbar dan dirinya sendiri merupakan Banit Reskrim Polsek Sandai Polres Ketapang.

Serta dua personel yakni Iptu Inayatun Nur Hasanah merupakan Kanit Idik 3 Satreskrim Polresta Pontianak, Brigadir Erick Kusnandar merupakan Ba Satbrimob Polda Kalbar yang tergabung pada Satgas Garbha IV FPU 2 Minusca ( United Nations Multidimensional Integrated Stabilization Mission in the Central African Republic ) di Afrika Tengah.

“Untuk gelombang pertama yang berangkat Jum’at malam (4 September-red) ini yakni ada 5 Personel dari Polda Kalbar diantaranya Iptu Priyono, Iptu Ina, Briptu Eric, Briptu Bunga dan saya sendiri sedangkan Brigadir Intan dan Briptu Rizky akan berangkat pada gelombang kedua tanggal 26 September,” terangnya.

Pria kelahiran 27 April 1983 silam ini menceritakan, untuk bisa masuk dalam bagian pasukan perdamaian ini, dirinya harus melalui berbagai rangkaian seleksi ketat diikuti oleh personel polri yang mendaftar Seperti Pemeriksaan Adminitrasi, tes Psikologi, tes kesehatan / kejiwaan, tes kemampuan jasmani, tes keterampilan menggunakan komputer, tes mengemudi, tes menembak, tes bahasa asing dan tes Kompetensi / kemampuan khusus seperti Mekanik ( Ranmor, AC, Genset, TI, Water Treatment ), Manage / koki, Kesehatan Medis, Simak Logistik dan Keuangan.

Tidak berhenti di situ, Budi juga menjelaskan setelah dinyatakan lulus seleksi sebanyak 154 personel terbaik Polri setiap Satgas, Wajib mengikuti masa pra OPS atau pre-deployment training sebelum diberangkatkan ke daerah misi sebanyak 140 Personel yang terpilih dalam setiap Satgas FPU.

Adapun tahapan masa pra OPS atau pre-deployment training dimana tahap pertama berupa latihan kemampuan bahasa Inggris dan Arab untuk Satgas FPU Unamid, sedangkan Bahasa Inggris dan Perancis untuk Satgas FPU Minusca, lanjut tahap kedua berupa kemampuan individu seperti kemampuan manase, mekanik ranmor, mekanik AC, mekanik genset, mekanik TI, mekanik water treatment dan kemampuan staff.

Lalu tahap ketiga berupa kemampuan taktis seperti VIP escort, check point, PHH dan CQB atau pertempuran jarak dekat serta kemampuan bertempur.

Budi menambahkan, dirinya yang tergabung menjadi Mekanik Ranmor memiliki tugas diantaranya melakukan pemeliharaan dan perawatan kendaraan yang dimiliki oleh Satgas Garbha II FPU Unamid baik operasional maupun kendaraan pendukung dengan dibantu oleh para driver yang telah ditunjuk.

“Selain itu kita juga membackup kegiatan pasukan seperti Patroli, pengawalan dan pengamanan, sebagaimana Satgas FPU Indonesia mempunyai tugas dan wewenang sesuai mandat UNAMID Police dan UNAMID FPU Duties, yang merupakan penjabaran dari UNSCR 1769 Tahun 2007. Tugas itu adalah melindungi personel dan fasilitas PBB (Protect UN personnel and facilities), melindungi warga sipil (protect civilian), serta mendukung kegiatan operasi kepolisian di Sudan,” akunya.

Diakuinya, selain tugas-tugas pokok sebagai penjaga perdamaian, tim FPU Indonesia juga melakukan kegiatan sosial yang tidak kalah pentingnya, hal ini yang menjadi salah satu alasan dirinya kembali ikut dalam misi ini.

“Masyarakat Sudan hidup dalam serba keterbatasan akibat konflik berkepanjangan, seperti para pengungsi di kamp penampungan sehingga perlu adanya bantuan dari pihak UNAMID melalui kegiatan charity (amal), yang tentunya atas seizin UNAMID (United Nations-African Mission In Darfur),” tukasnya. (tb)

Berita Terkait