Proyek Dermaga Pelindo Tak Selesai, Warga Gagalkan Upaya Bank Kalbar Ambil Alih Ratusan Tiang Pancang Beton

Ratusan Tiang Pancang Beton yang Terbengkalai Dilokasi Proyek Dermaga Pelindo di Ketapang.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Terkait Proyek pembangunan dermaga dan lapangan penumpukan untuk terminal petikemas di Pelabuhan Kawasan Ketapang Cabang Pelabuhan Pontianak yang gagal, hingga saat ini menyisakan banyak persoalan. Sejumlah pihak pun disebut-sebut terlibat dalam proyek bernilai Rp45 milair tersebut. Salah satunya Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalbar.

Selain terbengkalai, proyek tersebut menyisakan persoalan utang-piutang. Akibatnya Pelaksana proyek, PT. Pratama Godean Jaya, dituntut untuk membayar sejumlah item pekerjaan yang telah dikerjakan oleh warga sekitar seniliai miliaran.

“Sangat kecewa karena kami tidak tahu apa-apa, tapi disuruh kerja dikasi kontrak ya kita cari modal dengan cara meminjam dan bekerja, tapi setelah selesai tidak bayar sampai sekarang,” ungkapnya, Minggu (7/6/2020).

Rajali menjelaskan, tidak hanya dirinya ada beberapa warga lain yang sampai saat ini tidak dibayar oleh pelaksana pekerjaan, padahal dirinya dan warga telah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sesuai kontrak yang diberikan pihak pelaksana.

“Item pekerjaan beragam kalau saya melakukan penggalian, pengamparan dan penancapan cerucuk, kalau warga ada yang pengadaan kayu cerucuk, menggali lahan menggunakan excavator, merapikan dan memadatkan lahan beberapa item lain yang total biaya belum dibayar mencapai Rp 1,2 Miliar,” ketusnya.

Rajali mengaku, pihaknya masih menunggu itikad baik dari pelaksana proyek yang berjanji akan membayar seluruh biaya yang telah dirinya dan beberapa warga lain keluarkan.

“Alasannya karena pelindo belum bayar, dan kita masih terus menunggu karena itu hak kami,” tegasnya.

Untuk itu, demi mendapat jaminan atas hutang yang belum dibayar pelaksana, Rajali mengatakan dirinya beserta warga yang merasa dirugikan sepakat untuk menahan ratusan tiang pancang beton milik pelaksana yang masih berada dilokasi proyek.

Namun, di tengah polemik ini, datang pihak lain yang tiba-tiba ingin mengambil tiang pancang yang tidak sesuai dengan spesifikasi tersebut.

“Kemarin dari Bank Kalbar datang pakai ponton, mau ambil tiang pancang di tepi sungai. Kami tahan mereka, karena kontraktor masih punya hutang sama kami dan tiang pancang sebagai jaminannya,” ungkapnya.

Lantaran pihaknya menahan tiang pancang tersebut akhirnya pihak Bank Kalbar tidak jadi membawa tiang pancang tersebut, ini dilakukan agar biaya yang dikeluarkan dapat segera dibayar pelaksana.

“Kalau mau bawa tiang itu hutang ke kami dibayar dulu, kami juga tidak tahu kenapa Bank Kalbar yang ingin membawa tiang utu apakah tiang itu dijual ke Bank Kalbar atau kontraktor berhutang ke Bank Kalbar dengan menggadaikan kontrak kami tidak tahu urusan itu,” tegasnya.

Sementara itu, Kuasa Direktur PT. Pratama Godean Jaya, selaku pelaksana kegiatan, Asep Rustandi mengaku kalau belum dibyarkan item pengerjaan yang dikerjakan oleh warga sekitar karena dirinya juga belum mendapatkan bayaran dari Pelindo II.

“Jadi sudah saya jelaskan, karena memang belum dibayar sama Pelindo. Saya ini juga sebenarnya korban soalnya pekerjaan saya juga belum ada dibayar,” ketusnya.

Saat ditanyai mengenai adanya kedatangan pihak Bank Kalbar untuk mengambil tiang pancang yang tidak sesuai spesifikasi, diakui oleh Asep bukanlah penyitaan, melainkan akan dijual kembali oleh pihaknya.

“Itu bukan disita, jadi jangankan proyek puluhan miliar, proyek ratusan juta saja masih pakai uang bank. Jadi wajar seperti itu. Karena tiang pancang itu tidak diakui oleh Pelindo, jadi kita jual kembali. Pelindo ada pekerjaan di Nipah Kuning, kemudian speknya sama yaitu tipe A, kemudian kita akan jual kepada kontraktor yang dapat,” terangnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Humas Bank Kalbar Pontianak, Yuniarto mengaku belum bise memberikan jawaban terkait persoalan keterlibatan bank Kalbar dalam yang akan melakukan pengambilan terhadap tiang pancang beton yang ada di proyek dermaga Pelindo di Ketapang.

“Saat belum tahu soal ini, saya harus koordinasi dulu kebetulan hari ini libur,” tukasnya. (an)

Berita Terkait