Sat Polairud dan Basarnas Evakuasi Nelayan yang Kapalnya Bocor di Perairan Kuala Pendek

KETAPANG,MENITNEWS.id — Upaya penyelamatan di tengah cuaca laut yang tidak bersahabat kembali dilakukan oleh Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Ketapang bersama Basarnas Ketapang. Tim gabungan ini berhasil mengevakuasi seorang nelayan yang kapalnya mengalami kebocoran di Perairan Kuala Pendek, Kabupaten Ketapang, Kamis (23/10/2025).

Peristiwa bermula saat pihak kepolisian menerima laporan dari Rahmad, keluarga korban, yang melaporkan bahwa kapal milik Iswandi mengalami kebocoran saat sedang melaut di sekitar Perairan Kuala Pendek. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Sat Polairud Polres Ketapang yang berkoordinasi dengan Pos SAR Basarnas Ketapang untuk melakukan pencarian dan evakuasi.

Dengan menggunakan kapal RIB (Rigid Inflatable Boat) milik Pos SAR Ketapang, tim gabungan bergerak cepat menuju lokasi yang berjarak sekitar 5,57 mil laut dari dermaga. Kondisi cuaca saat itu dilaporkan cukup ekstrem, dengan gelombang tinggi yang menantang proses pencarian. Namun, berkat koordinasi dan ketangguhan tim di lapangan, kapal korban berhasil ditemukan dalam waktu relatif singkat.

Sesampainya di lokasi, petugas segera melakukan tindakan penyelamatan. Nelayan atas nama Iswandi ditemukan dalam keadaan selamat, meski terlihat kelelahan setelah berjuang menjaga kapalnya agar tidak tenggelam sepenuhnya. Tim kemudian mengevakuasi korban menuju Dermaga Pos SAR Ketapang untuk mendapatkan pemeriksaan medis awal sebelum diserahkan kembali kepada keluarganya.

Kasat Polairud Polres Ketapang, AKP Maryono, S.E., mengatakan bahwa operasi penyelamatan ini menjadi bukti nyata sinergitas antara Sat Polairud dan Basarnas dalam memberikan pelayanan kemanusiaan di wilayah perairan Ketapang.
“Kegiatan evakuasi ini merupakan wujud kerja sama dan respons cepat antara Sat Polairud dan Basarnas terhadap laporan masyarakat. Kami akan terus memperkuat sinergi seperti ini demi memberikan pelayanan terbaik dan memastikan keselamatan masyarakat, khususnya para nelayan di wilayah perairan Ketapang,” ujar AKP Maryono.

Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi potensi kecelakaan laut, terutama di tengah kondisi cuaca yang kerap berubah-ubah. Sinergi dengan Basarnas dan instansi terkait dinilai sangat penting agar setiap laporan masyarakat dapat segera direspons dengan cepat dan tepat.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan sementara, kebocoran kapal diduga terjadi akibat kondisi lambung yang sudah rapuh karena faktor usia kapal. Beruntung, korban sempat menghubungi keluarga sebelum kapal sepenuhnya bocor dan tenggelam.

Atas kejadian ini, Polres Ketapang mengimbau seluruh masyarakat pesisir dan para nelayan agar selalu memeriksa kondisi kapal sebelum berangkat melaut, memastikan peralatan keselamatan tersedia dan berfungsi, serta memperhatikan prakiraan cuaca dari instansi berwenang.
“Cuaca di perairan Ketapang saat ini cukup dinamis. Kami mengingatkan agar setiap nelayan tidak memaksakan diri melaut jika kondisi angin dan ombak tidak memungkinkan,” tambah AKP Maryono.

Dengan keberhasilan evakuasi ini, Sat Polairud Polres Ketapang dan Basarnas kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga keselamatan masyarakat di laut, sekaligus menunjukkan bahwa sinergitas antarinstansi menjadi kunci utama dalam setiap misi kemanusiaan di wilayah perairan Kabupaten Ketapang.(mr)

Berita Terkait

Leave a Comment