
KETAPANG, MENITNEWS.id – Suasana sejuk Hutan Desa Gema, Kecamatan Simpang Dua, tampak berbeda pada Rabu pagi itu. Puluhan warga, pelajar, dan jurnalis bahu-membahu menanam bibit pohon di lahan yang sebelumnya tandus. Di antara mereka, hadir pula tim Rainforest Alliance (RA) yang menggandeng Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) dan Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK) dalam kegiatan Penanaman Perdana Restorasi Lahan Kritis Hutan Desa.
Kegiatan ini menandai dimulainya tahap implementasi lapangan dari program pendampingan Perhutanan Sosial yang digagas RA. Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas sektor baik masyarakat, pelajar, pemerintah, dan insan pers dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kehadiran Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK) dalam kegiatan ini menjadi sorotan tersendiri. Tidak hanya datang untuk meliput, para jurnalis juga turun langsung menanam pohon bersama masyarakat dan perwakilan Rainforest Alliance.
Perwakilan AJK Yofie Burnama mengatakan bahwa keikutsertaan jurnalis dalam kegiatan ini merupakan wujud kepedulian terhadap lingkungan dan bentuk tanggung jawab moral media terhadap masa depan daerah.
“Jurnalis tidak hanya menulis tentang perubahan, tetapi juga harus menjadi bagian dari perubahan itu sendiri. Dengan menanam pohon hari ini, kami ingin menanam kesadaran bahwa menjaga alam adalah tugas semua pihak,” ujarnya.
Yofie menambahkan, keterlibatan AJK dalam kegiatan restorasi ini juga sejalan dengan semangat menjadikan Ketapang sebagai rumah bersama.
“Menjaga hutan berarti menjaga kehidupan. Kami ingin mengabarkan kebaikan dan menggerakkan kepedulian. Karena setiap pohon yang tumbuh hari ini adalah harapan untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Sejak 2024, Rainforest Alliance aktif mendampingi lima LPHD di Kabupaten Ketapang, dengan fokus pada penguatan kelembagaan, pengelolaan kawasan, dan pengembangan usaha masyarakat berbasis hutan lestari.
“Melalui pendampingan ini, kami ingin memastikan masyarakat menjadi aktor utama dalam pengelolaan sumber daya hutan. Kepemilikan lokal atau local ownership menjadi kunci agar manfaat konservasi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujar Mohammad Zainuri Hasyim, Manager Community and Smallholder Forestry Rainforest Alliance.
Selain pemberdayaan masyarakat, RA juga mendorong pelibatan generasi muda dalam kegiatan lingkungan.
“Dengan melibatkan siswa sekolah dalam penanaman, kami berharap nilai konservasi tumbuh sejak dini. Ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi menanam kesadaran ekologis,” tambahnya.
2.500 Hektare untuk Hutan Desa yang Pulih
Melalui program ini, Rainforest Alliance bersama lima LPHD di Kabupaten Ketapang menargetkan restorasi 2.500 hektare lahan hutan desa dalam lima tahun. Dari jumlah tersebut, 1.200 hektare akan dikembangkan melalui sistem agroforestri, sedangkan 1.300 hektare difokuskan pada pengkayaan jenis tanaman endemik dan pakan satwa liar.
Sebanyak 25.000 bibit pohon dari persemaian lokal hasil kerja sama RA dan masyarakat desa telah disiapkan untuk ditanam secara bertahap di area hutan lindung yang dikategorikan kritis. Upaya ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi ekologis hutan sekaligus meningkatkan produktivitas lahan.
“Restorasi bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi menumbuhkan harapan dan tanggung jawab bersama untuk masa depan,” ungkap Erik Somala, perwakilan Rainforest Alliance.
Lima LPHD yang mendapat pendampingan RA di Ketapang meliputi:
- LPHD Tanoeh Menjuakng (Desa Gema)
- LPHD Rimak Koling Rayak (Desa Benua Krio)
- LPHD Rimbak Benua (Desa Cinta Manis)
- LPHD Bukit Banjar (Desa Tanjung Medan)
- LPHD Mio Lestari (Desa Mensubang)
Sebagian besar kawasan hutan desa tersebut merupakan wilayah lindung yang kini tengah dipulihkan melalui pendekatan berbasis masyarakat dan kolaborasi antar pihak.
Kegiatan penanaman di Desa Gema menjadi simbol awal kebangkitan semangat kolektif masyarakat Ketapang untuk menjaga hutan. Dari lembaga pendamping hingga jurnalis, semua memiliki peran penting dalam memastikan hutan tetap hidup, lestari, dan menjadi sumber penghidupan.(mr)
