
KETAPANG, MENITNEWS.id – Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Kabupaten Ketapang dalam beberapa hari terakhir menimbulkan keresahan di kalangan pelaku usaha. Tidak hanya pengusaha warung kopi dan toko, kini pengusaha konveksi juga ikut merasakan dampak besar akibat padamnya listrik yang terjadi berulang kali ini.
Salah satu pengusaha konveksi di Ketapang, Risky, mengaku pemadaman listrik sangat mengganggu aktivitas produksinya. Ia mengatakan, hampir seluruh peralatan di tempat usahanya menggunakan daya listrik sehingga setiap kali pemadaman terjadi, seluruh pekerjaan otomatis terhenti.
“Begitu listrik mati, semua langsung berhenti. Kami hanya bisa menunggu sampai listrik menyala lagi. Kalau padamnya lama, pekerjaan bisa tertunda berjam-jam,” ujar Risky.
Menurutnya, kondisi tersebut menyebabkan banyak pesanan pelanggan tidak bisa diselesaikan tepat waktu. Ia menyebut, keterlambatan pengerjaan membuat beberapa pelanggan kecewa karena merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.
“Kami punya banyak pesanan yang harus diselesaikan sesuai jadwal. Tapi karena listrik sering mati, banyak yang tidak selesai sesuai jadwal. Pelanggan sudah kecewa karena janjinya tidak terpenuhi. Kami jadi terlihat tidak profesional,” ungkapnya.
Risky menjelaskan, pemadaman yang terjadi berulang kali juga berdampak pada menurunnya hasil produksi secara keseluruhan. Dalam sehari, seharusnya ia dan para pekerjanya bisa menyelesaikan ratusan potong pakaian, namun kini jumlahnya menurun drastis.
Selain keterlambatan, pemadaman mendadak juga berisiko merusak mesin dan bahan. Ia mengaku beberapa kali mesin jahitnya bermasalah karena listrik padam tiba-tiba di tengah proses jahit.
“Kalau mesin mati mendadak, jarum bisa patah, benang kusut di dalam, bahkan motor mesin bisa rusak. Bahan yang sedang dijahit pun kadang rusak dan tidak bisa dipakai lagi,” tuturnya.
Tak hanya itu, suhu ruangan yang panas saat pemadaman juga membuat para pekerja cepat lelah dan sulit fokus. Akibatnya, produktivitas semakin menurun dan kualitas hasil jahitan ikut terdampak.
“Kalau siang hari listrik mati, ruangannya panas sekali karena semua kipas mati. Pekerja jadi cepat capek dan tidak bisa bekerja lama. Akhirnya hasil kerja pun tidak maksimal,” kata Risky menutup keluhannya.
Pemadaman listrik yang terus berulang ini membuat banyak pelaku usaha kecil di Ketapang semakin khawatir akan keberlangsungan usahanya.(mr)