Mati Lampu Berkali-Kali, Pengusaha Kopi Merugi, Masyarakat Mencaci, Apakah PLN Peduli?

gambar ilustrasi

KETAPANG, MENITNEWS.id – Pemadaman listrik yang terjadi berulang kali di wilayah Kabupaten Ketapang dalam beberapa hari terakhir memicu kemarahan warga. Warga menilai pihak PLN tidak sigap dalam menangani gangguan sehingga menyebabkan kerugian bagi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha yang sangat bergantung pada pasokan listrik.

Gedir Irawan, salah satu pengusaha warung kopi di Ketapang, mengaku pemadaman listrik sangat berdampak besar terhadap usahanya. Ia menilai kondisi ini membuat aktivitas operasional warung menjadi terganggu dan merugikan secara ekonomi.

“Pemadaman ini sangat berpengaruh bagi kami selaku pengusaha warung kopi, karena warung kopi begitu memerlukan listrik. Mulai dari penerangan, apalagi kalau dimatikan pada malam hari seperti malam tadi sampai dua kali pemadaman, dan siang ini juga mati lagi. Malam hari dampaknya ke penerangan dan kegiatan di dapur seperti mencuci jadi lebih sulit karena minim cahaya, dan operasional tutup pun jadi lebih lama,” ungkap Gedir.

Ia menambahkan, pada siang hari pun kondisi menjadi tidak nyaman karena kipas angin dan AC tidak bisa digunakan. Selain itu, jaringan WiFi yang dibutuhkan pelanggan juga ikut terputus.

“Banyak pengunjung yang datang sambil bekerja menggunakan laptop dan handphone yang memerlukan colokan listrik. Kalau listrik padam, semua aktivitas mereka terganggu. Apalagi beberapa kedai kopi menggunakan mesin kopi yang butuh daya besar, sekitar 2200 sampai 2500 watt. Kalau tiba-tiba listrik padam, mesin bisa rusak padahal harganya mahal,” jelasnya.

Sementara itu, Ahmad, warga Ketapang, juga menyampaikan keluhan serupa. Ia menilai PLN seharusnya lebih cepat dan tanggap dalam menangani gangguan listrik agar tidak terus merugikan masyarakat.

“PLN itu harus sigap, jangan karena alasan gangguan terus masyarakat yang dirugikan. Sekarang hampir semua kebutuhan rumah tangga dan pekerjaan menggunakan alat elektronik yang memerlukan listrik. Kalau alat-alat itu rusak karena sering mati hidup, siapa yang tanggung jawab? Bukankah sudah tugas PLN untuk menanggulangi gangguan seperti itu?” tegas Ahmad.

Warga berharap PLN memberikan penjelasan terbuka mengenai penyebab seringnya pemadaman serta memastikan langkah konkret agar kejadian serupa tidak terus berulang.(mr)

Berita Terkait

Leave a Comment