Open Turnamen Cup Tanjung Medan 2025, Ajang Prestasi, Silaturahmi, dan Pertumbuhan UMKM

Teks Foto : Open Turnamen Cup Tanjung Medan 2025

KETAPANG, MENITNEWS.id – Rangkaian panjang Open Turnamen Cup Desa Tanjung Medan 2025 resmi berakhir pada Selasa (3/9/2025) dengan digelarnya partai final cabang sepak bola sekaligus penutupan. Turnamen yang berlangsung sejak 16 Juli ini menjadi salah satu event olahraga terbesar di Kecamatan Nanga Tayap, karena menghadirkan persaingan sengit antar tim sekaligus membawa dampak nyata bagi perekonomian masyarakat.

Ketua Panitia, Dadang Sumarno, menjelaskan bahwa tahun ini jumlah peserta mencapai 84 tim dari berbagai desa di Kabupaten Ketapang, bahkan ada yang berasal dari Kabupaten Kayong Utara. Tidak hanya sepak bola, panitia juga membuka cabang turnamen volly putra-putri sehingga animo masyarakat semakin besar.
“Turnamen ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga soal kebersamaan dan dampak nyata bagi masyarakat. Sejak hari pertama kami melihat geliat UMKM di sekitar lapangan meningkat pesat. Ada banyak pedagang kecil yang terbantu dengan adanya keramaian ini. Jadi olahraga sekaligus jadi pemantik ekonomi,” ungkap Dadang.

Selain itu, turnamen yang memperebutkan total hadiah Rp80 juta ini berjalan dengan aman dan lancar berkat dukungan panitia, aparat, dan masyarakat sekitar.

Kepala Desa Tanjung Medan, Jusliansah, mengaku bangga dengan suksesnya penyelenggaraan turnamen kedua di desanya itu. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mengangkat prestasi olahraga, tetapi juga memperkuat kekompakan antarwarga serta memberi ruang positif bagi generasi muda.
“UMKM bertumbuh karena adanya turnamen ini. Saya bangga melihat kekompakan panitia dan keterlibatan masyarakat. Ini turnamen sepak bola kedua, dan harapan kami bisa terus berlanjut secara rutin. Pemuda kita akhirnya punya kegiatan positif, ini penting untuk menjauhkan mereka dari hal-hal negatif yang makin marak,” ujar Jusliansah.

Sementara itu, Sabran, Camat Nanga Tayap, turut memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya turnamen. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya menghibur masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai sarana menyaring bibit atlet yang kelak bisa mewakili daerah ke level lebih tinggi.
“Kegiatan ini sangat baik dan positif. Dari desa kita bisa menemukan bakat-bakat olahraga yang nantinya bisa mengharumkan nama kecamatan hingga kabupaten. Selain itu, turnamen ini juga mempererat silaturahmi antarwarga, dan yang lebih penting lagi, membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegas Sabran.

Ia menambahkan, pemerintah kecamatan siap mendukung penuh agar kegiatan serupa bisa digelar rutin setiap tahun. Bahkan, ia mendorong agar turnamen tidak hanya terpusat di Tanjung Medan, tetapi bisa digilir ke desa-desa lain di Kecamatan Nanga Tayap.

Turnamen Jadi Magnet Sosial dan Ekonomi
Selama hampir dua bulan penyelenggaraan, turnamen ini selalu dipadati penonton dari berbagai desa. Laga-laga sengit di lapangan hijau tidak hanya menjadi tontonan olahraga, tetapi juga menciptakan suasana meriah layaknya pesta rakyat.
Di luar lapangan, para pedagang makanan, minuman, hingga produk lokal merasakan langsung manfaatnya. Kehadiran turnamen menjadi magnet ekonomi baru bagi warga sekitar, sekaligus membuka peluang usaha bagi pelaku UMKM.

Dengan berakhirnya partai final, masyarakat Tanjung Medan menutup turnamen dengan rasa bangga sekaligus penuh harapan. Ajang ini tidak hanya meninggalkan cerita tentang perebutan juara, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bahwa olahraga mampu menyatukan, menghibur, sekaligus menumbuhkan ekonomi desa.(mr)

Berita Terkait

Leave a Comment