Bupati Hadiri Robo-Robo dan Mandi Safar

Teks foto
MANDI SAFAR : Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, memandikan anak-anak pada acara Robo-Robo dan Mandi Safar di Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong, Rabu (20/8) pagi.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Masyarakat Ketapang kembali menggelar tradisi budaya Robo-Robo dan Mandi Safar pada Rabu (20/8) bertepatan dengan 26 Safar 1447 Hijriah. Salah satu lokasi yang melakukan kegiatan ini yakni di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong.

Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, hadir langsung dalam kegiatan ini. Setelah transit ramah tamah di kediaman tokoh masyarakat, Alex dan istri serta rombongan berjalan menuju lokasi utama dengan iringan prosesi tabuh hadrah, pencak silat Kutemare, serta taburan beras kuning. Nuansa kebersamaan semakin terasa dengan hiburan musik gambus yang memeriahkan suasana.

Dalam kesempatan itu, Alex juga menyerahkan santunan dan hadiah kepada masyarakat, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Puncak acara ditandai dengan prosesi Mandi Safar. Dalam ritual penuh makna ini, Alex ikut serta memandikan sejumlah anak dengan air doa sebagai simbol pembersihan diri, tolak bala, serta permohonan keselamatan.

Ritual tersebut kemudian diteruskan oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama, dan diakhiri dengan sesi foto bersama di lokasi pemandian.

“Yang penting juga dalam Robo-Robo yaitu jamuan makanan khas Ketapang, Ketupat Colet yang menjadi sajian utama penuh makna kebersamaan,” ungkap Alex.

Dia menjelaskan, tradisi Robo-Robo dan Mandi Safar merupakan jejak kearifan lokal yang tetap hidup di tengah masyarakat Ketapang. “Di dalamnya terkandung doa-doa keselamatan, nilai kebersamaan, serta semangat menjaga warisan leluhur yang telah turun-temurun,” paparnya.

Alex mengapresiasi setinggi-tingginya atas terlaksananya kegiatan ini. Kelurahan Kauman patut berbangga, karena masih teguh mempertahankan budaya aslinya yang menjadi perekat dan pemersatu masyarakat.

“Ke depan, kegiatan ini telah ditetapkan sebagai agenda resmi dalam kalender kebudayaan Kabupaten Ketapang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,” ujar Alex.

“Dengan dukungan seluruh masyarakat, tradisi Robo-Robo dan Mandi Safar bukan hanya sebatas ritual tahunan, melainkan bagian penting dalam memperkuat jati diri dan persatuan masyarakat Kabupaten Ketapang,” pungkas Alex. (*)

Berita Terkait