
KETAPANG,MENITNEWS.id – Dentuman knalpot bising memecah malam, ban motor melesat di aspal kota, dan deru mesin saling kejar tanpa aturan. Itulah pemandangan yang kerap terjadi setiap akhir pekan di pusat Kota Ketapang. Bukan di sirkuit, melainkan di jalan raya, di tengah permukiman, tepat di hadapan warga yang mencoba beristirahat.
Aksi balap liar yang mayoritas dilakukan remaja ini kian meresahkan. Selain mengganggu ketenangan, warga juga was-was akan potensi kecelakaan fatal yang bisa merenggut nyawa pelaku maupun pengguna jalan lainnya.
Yanto (34), warga Ketapang, mengaku jengah karena masalah ini tak pernah benar-benar hilang.
“Dari dulu sampai sekarang masih marak, apalagi kalau Sabtu Minggu. Balap liar sangat mengganggu dan meresahkan kami,” ujarnya, Minggu (10/5/2025).
Ia menyebut, razia memang pernah dilakukan, namun tak berdampak signifikan.
“Kalau saya lihat, razianya ada, tapi tidak ada langkah konkret untuk mengatasi. Akibatnya, para pelaku tidak jera dan balap liar tetap marak,” keluhnya.
Ahmad (39), warga Kecamatan Delta Pawan, menilai polisi perlu mengambil tindakan yang lebih tegas.
“Harus ada langkah efektif untuk menekan angka balap liar. Razia jangan cuma formalitas. Sudah banyak kejadian kecelakaan dan dampak buruk lainnya akibat aksi ini,” tegasnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kasat Lantas Polres Ketapang AKP Yunita Puspita mengungkapkan bahwa persoalan balap liar sudah menjadi perhatian sejak ia menjabat dua bulan lalu. Sejumlah langkah penindakan telah dilakukan.
“Kami sudah melakukan patroli skala besar, blue light patrol tengah malam, dan saat operasi patuh banyak penindakan tilang yang kami lakukan,” jelasnya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa upaya pemberantasan balap liar tidak bisa hanya mengandalkan penindakan di lapangan.
“Memang masih harus terus digiatkan. Ke depan, kami akan menggandeng instansi lain karena pencegahan bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya lewat sosialisasi baik di media sosial maupun tatap muka,” pungkasnya.
Warga berharap, langkah yang diambil kali ini tidak hanya menjadi penertiban sesaat, tetapi gerakan berkelanjutan yang benar-benar mampu menghentikan aksi balap liar yang sudah lama menjadi mimpi buruk setiap akhir pekan di Ketapang.(*)