Langkah Nyata Atasi Narkoba: Rumah Rehabilitasi Rahayu Didirikan di Ketapang

Gambar Ilustrasi

KETAPANG, MENITNEWS.id – Di tengah keterbatasan fasilitas rehabilitasi narkoba di Kabupaten Ketapang, harapan baru muncul dengan kehadiran Rumah Rehabilitasi Rahayu, sebuah inisiatif untuk memberikan layanan pemulihan bagi para korban penyalahgunaan narkotika.

Ketapang selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah di Kalimantan Barat yang menghadapi tantangan serius dalam penanggulangan narkoba. Meski jumlah kasus yang terungkap terus meningkat, sayangnya belum ada fasilitas rehabilitasi yang benar-benar representatif dan dapat diakses secara luas oleh masyarakat.

Sebelumnya, lembaga seperti Rumah Hijau Adiksi (RHA) sempat aktif dalam upaya pemulihan, namun mengalami kendala operasional akibat minimnya dukungan dan sarana. Ketua RHA, Doly Irawan, pernah menyampaikan perlunya kehadiran Badan Narkotika Nasional (BNN) secara langsung di Ketapang guna memperkuat program rehabilitasi (melansir kalbaronline.com, 2021).

Kini, kehadiran Rumah Rehabilitasi Rahayu diharapkan menjadi jawaban dari kebutuhan tersebut. Rumah rehabilitasi ini dirancang tidak hanya sebagai tempat pemulihan medis, tetapi juga sebagai pusat pendampingan sosial dan spiritual bagi para penyintas narkoba. Fokusnya adalah menciptakan ruang pemulihan yang humanis dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.

Rumah Rehabilitasi Rahayu siap berdiri di Jalan Gatot Subroto, Desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan, lokasi strategis yang diharapkan dapat menjangkau masyarakat dari berbagai wilayah di Ketapang.

Meskipun belum resmi beroperasi, antusiasme masyarakat terhadap kehadiran Rumah Rahayu cukup besar. Banyak pihak menilai inisiatif ini merupakan langkah nyata yang selama ini dinanti, terutama mengingat saat ini korban penyalahgunaan narkoba dari Ketapang masih harus menjalani rehabilitasi ke luar daerah seperti Batam atau Jakarta yang menimbulkan persoalan biaya dan akses (melansir kompas.id, 2022).

Dalam konteks ini, peran komunitas, tokoh adat, tokoh agama, dan relawan menjadi elemen penting yang diharapkan dapat terlibat langsung dalam mendukung operasional dan keberlanjutan Rumah Rahayu. Pendekatan kolaboratif dari masyarakat dan stakeholder lokal akan menjadi kekuatan utama dalam menciptakan ekosistem rehabilitasi yang berkelanjutan.(mr)

Berita Terkait

Leave a Comment