Ketua DPRD dan Komisi II Sambangi PT. BAP

Teks foto
KUNJUNGI BAP : Ketua DPRD, Achmad Sholeh, memimpin kunjungan kerja ke PT. BAP di Matan Hilir Selatan, Rabu (14/5).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Ketua DPRD Ketapang, Achmad Sholeh, berserta pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Ketapang mengunjungi PT. Borneo Alumindo Prima (BAP), Rabu (14/5). Mereka disambut manajemen PT(BAP) Kawasan Industri Ketapang Bangun Sarana (KBS) Desa Pagar Mentimun, Kecamatan Matan Hilir Selatan.

Sholeh mengatakan kunjungan kerja yang dilakukan tersebut di antaranya melakukan monitoring terhadap perlindungan tenaga kerja di perusahaan. Dia meminta perusahaan memiliki kantor perwakilan di Kota Ketapang agar dapat saling berkoordinasi.

“Diharapkan jumlah karyawan lebih banyak tenaga lokal dari pada tenaga asing, begitu juga dengan jenis usaha yang dilakukan di BAP. Keterlibatan masyarakat setempat untuk menjadi karyawan atau tenaga kerja di perusahaan sangat diharapkan,” ungkap Sholeh.

Sholeh juga berharap agar perusahaan yang berinvestasi di Ketapang dapat menunjuk tenaga kerja lokal menjadi salah satu unsur manajemen di perusahaan.

“Perusahaan dapat memberikan rambu-rambu peringatan dan lampu penerang di persimpangan jalan perusahaan dan jalan umum untuk menghindari terjadinya kecelakaan dengan pemakai jalan umum,” pesannya.

Ketua Komisi II, Antoni Salim, dia meminta mengenai CSR perusahaan, penerapan K3, BPJS Ketenagakerjaan yang sesuai variabelnya, agar tidak terjadi kesenjangan tenaga kerja di perusahaan.

Manajemen Perusahaan yang diwakili Budi Mateus, mengatakan bahwa apa yang dilakukan perusahaan dalam berinvestasi sesuai dengan izin yang diberikan dan aturan yang berlaku.

“Perusahaan akan melibatkan warga lokal terutama warga Desa Pagar Mentimun sebagai tenaga kerja di perusahaan dan akan melibatkan tenaga kerja lokal secara proporsional,” kata Budi.

Budi menjelaskan bahwa dirinya akan membawa rasa Indonesia di perusahaan asing ini. Manajemen perusahaan sudah mengirim lebih dari 20 orang untuk belajar teknik di Shanghai China, karena yang dibutuhkan tenaga teknik.

“Perusahaan selalu taat terhadap aturan mengenai Keselamatan Kesehatan Kerja (K3). Mengenai CSR perusahaan juga sudah melaksanakannya, dan memberikan ruang serta kesempatan kepada pengusaha lokal untuk bekerja sama dengan perusahaan sesuai dengan aturan, izin dan pekerjaannya,” papar Budi.

Mengenai pembangunan pabrik smelter perusahaan, dermaga, pembangkit listrik sampai saat ini sudah hampir selesai. Jenis Usaha perusahaan adalah pengolahan bauksit menjadi Alumina. “Diharapkan ke depan perusahaan ini dapat menyerap ribuan tenaga kerja,” harapnya. (*)

Berita Terkait

Leave a Comment