Bupati Libatkan Semua Pihak Tangani Jalan Rusak

Teks foto
ARAHAN : Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, memberikan arahan saat memimpin rapat penanganan ruas Jalan Pelang-Batu Tajam, Sabtu (10/5).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, memimpin rapat penanganan ruas Jalan Pelang-Batu Tajam, Sabtu (10/5). Rapat ini melibatkan perusahaan perkebunan kelapa sawit, tambang dan pengusaha lainnya.

“Musyawarah ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur secara bertahap dengan pola gotong royong,” ungkap Alex saat memimpin rapat di Kantor Bupati.

Pemerintah Kabupaten Ketapang mengambil langkah strategis dalam mengatasi kerusakan infrastruktur jalan dengan menggandeng sektor swasta melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Selain perusahaan perkebunan sawit dan tambang, pemerintah menggandeng pengusaha lokal, Pertamina, Hiswanamigas, Kadin Ketapang, HIPMI, serta tokoh masyarakat dan TNI.

“Kehadiran mereka menandakan keseriusan dalam membangun sinergi dan kolaborasi untuk mengatasi permasalahan jalan yang selama ini dikeluhkan masyarakat,” ungkapnya.

Alex menekankan pentingnya kerja sama gotong royong dalam merealisasikan kegiatan penanganan ruas jalan Pelang-Kepuluk-Batu Tajam. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, namun juga tanggung jawab seluruh pihak yang merasakan dampak langsung maupun tidak langsung dari kondisi infrastruktur jalan tersebut.

“Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Ketapang diharapkan turut berkontribusi, mengingat Ketapang adalah rumah besar kita bersama, tempat kita hidup dan mencari makan. Mari kita bangun, kita rawat dan kita pelihara secara bersama-sama,” ajak Alex.

Dia berharap dengan adanya kerja sama dan komitmen dari semua pihak, kegiatan penanganan ruas jalan Pelang-Kepuluk-Batu Tajam dapat segera terlaksana dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Ketapang, khususnya peningkatan aksesibilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan pembagian tanggung jawab, fokus pada pengawasan dan pengadaan material tertentu serta berkomitmen untuk menyediakan alat berat, tenaga kerja dan pendanaan sebagian kegiatan.

Rapat juga membahas rencana pembangunan jembatan timbang oleh Dinas Perhubungan. Jembatan timbang bukan sekadar alat ukur, melainkan benteng pertahanan bagi infrastruktur jalan.

“Dengan jembatan timbang, kendaraan-kendaraan yang membawa beban berlebih dapat diidentifikasi sebelum mereka merusak jalan. Jembatan timbang bukan hanya mencegah kerusakan, tetapi juga memastikan keselamatan pengguna jalan dan efisiensi sistem transportasi,” paparnya.

Dia menambahkan, keberhasilan kegiatan ini akan menjadi contoh nyata kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan sektor swasta dalam membangun infrastruktur di Kabupaten Ketapang.

Rapat ditutup dengan penandatanganan berita acara kesepakatan gotong royong untuk kegiatan penanganan ruas jalan Pelang-Kepuluk-Batu Tajam, yang mencantumkan target penyelesaian, jadwal pelaksanaan, dan mekanisme monitoring kegiatan. (*)

Berita Terkait