Simpang Hulu Gelar Gawai Nyapat Tahun XIII

Teks foto
BUKA GAWAI : Sekda Ketapang, Alexander Wilyo, membuka Gawai Nyapat Tahun XIII Simpang Hulu, Sabtu (6/7).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, membuka Gawai Nyapat Tahun XIII Simpang Hulu, Sabtu (6/7). Acara ini berlangsung di Rumah Batang Raya Simpang Hulu, Dusun Pasir, Desa Semandang Kiri, Kecamatan Simpang Hulu mulai 6 hingga 13 Juli 2024.

Gawai Nyapat Tahun ke-13 diawali karnaval yang melibatkan sanggar-sanggar seni dan budaya di Simpang Hulu. Karnaval diawali dengan iring-iringian pasukan merah TBBR dan pasukan Panglima Jampi yang berjalan kaki. Disusul mobil-mobil hias, mobil-mobil tamu undangan, dan kendaraan roda dua.

Saat karnaval, Sekda menaiki mobil hias yang berada di barisan paling depan. Karnaval dimulai dari Gereja St. Yohanes Rasul Balai Semandang menuju Rumah Batang Raya Simpang Hulu, di Dusun Pasir. Setibanya di gerbang Batang Raya Simpang Hulu, Sekda beserta beberapa tamu khusus dikalungi selendang. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan bambu.

Sekda dan tamu undangan khusus ditepung tawar dan disambut dengan tarian oleh para penari SMKN 1 Simpang Hulu. Setelah itu dilanjutkan dengan acara menyambut tamu secara adat.

Pada saat menyambut tamu ini, Sekda beserta tamu undangan disuguhi aneka minuman, seperti tuak, susu, air kelapa dan air putih yang disajikan dengan cawan yang dibuat dari bambu.

Acara kemudian dilanjutkan dengan acara inti. Para duku mengadakan ritual Nyapat Tahun di Jurong (tempat menyimpan padi yang biasa disebut lumbung). Usai para dukun mengadakan ritual, Sekda dan beberapa tamu khusus menaiki Jurong dan memasukkan padi dan berbagai macam hasil pertanian ke dalam lumbung. Sekda beserta para tamu undangan menari mengelilingi Jurong dengan diiringi musik.

Alex yang juga bergelar Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik, meminta masyarakat adat Simpang Hulu untuk tetap menegakkan adat, budaya, dan tradisi leluhur. “Tetap pertahankan, lanjutkan dan teruskan acara adat Nyapat Tahun sampai kapan pun,” pesan Alex.

Menurutnya, adat, budaya dan tradisi itu adalah identitas, jati diri dan harga diri suatu bangsa. “Oleh karena itu, saya meminta para kepala desa harus menghormati dan menjaga adat, budaya dan tradisi. Karena pemerintah pun sangat memberi perhatian kepada para domong,” ungkapnya.

Alex juga mengingatkan agar masyarakat adat Simpang Hulu bisa berdaulat secara budaya, berdaulat secara ekonomi, dan berdaulat secara politik. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat adat yang mendukung acara peresmian Balai Kepatihan, yang berlangsung 2-4 Mei 2024 lalu. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua kebaikan masyarakat adat, yang telah mendukung peresmian Balai Kepatihan,” ujarnya.

Pembukaan Gawai Nyapat Tahun XIII Simpang Hulu ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tujuh kali oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang. Acara pembukaan ini turut dihadiri juga oleh sejumlah perangkat daerah Kabupaten Ketapang, anggota DPRD Kabupaten Ketapang, Camat Simpang Hulu, Camat Simpang Dua, Camat Laur, Camat Sandai, Ketua DAD Simpang Dua, Ketua DAD Nanga Tayap, Ketua DAD Simpang Dua, dan para kepala desa. (*)

Berita Terkait