Alex Pesankan Tiga Hal untuk Generasi Muda Dayak

Teks foto
NARASUMBER : Sekda Ketapang, Alexander Wilyo, menyampaikan materi saat menjadi narasumber pada seminar Gawai Dayak XXXVIII di Pendopo Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, Rabu (22/5).

PONTIANAK, MENITNEWS.id – Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, menjadi salah satu narasumber pada seminar Gawai Dayak XXXVIII di Pendopo Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, Rabu (22/5). Seminar tersebut mengangkat tema “Generasi muda Dayak terampil, menjaga warisan budaya, hidup berdampingan dengan masyarakat bangsa, mampu mengaktualisasikan diri sebagai warga dunia”.

Alex yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh mengatakan, pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda Dayak.

“Dengan mempersiapkan diri secara baik, memperkuat identitas budaya, dan memanfaatkan peluang yang ada, generasi muda Dayak dapat berkontribusi positif dalam pembangunan IKN dan menjamin kesejahteraan masyarakat Dayak di masa depan,” katanya.

Oleh karena itu, orang-orang muda Dayak harus berani menyebar dan berkompetisi di semua sektor. Mulai dari politik, pemerintahan, swasta, perdagangan, jasa, dokter, lawyer, konsultan, budayawan dan sebagainya.

“Berdiri di atas kaki sendiri, berkompetisi secara profesional dengan pihak lain, menjadi Dayak yang berkarakter untuk maju dan siap berkompetisi itu akan membuka peluang kita untuk berkompetisi di IKN nanti,” tegas Alex.

Dia mengingatkan, setiap perubahan memunculkan peluang, peluang itulah yang harus ditangkap oleh putra putri Dayak. “Perlu diketahui juga bahwa generasi muda Dayak harus dapat melakukan tiga kedaulatan untuk mengambil peran dalam pembangunan IKN kedepan nanti, yaitu berdaulat secara budaya. Artinya kita harus dapat melestarikan warisan budaya dayak kita,” jelasnya.

Selanjutnya, berdaulat secara ekonomi. Artinya masyarakat Dayak bisa sejahtera dan kaya harta mampu dapat mengelola kekayaan alam Kalimantan ini. Terakhir, berdaulat secara politik. “Masyarakat Dayak harus dapat terlibat dalam berpolitik,” pesannya.

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Pemprov Kalbar, Ketua Harian DAD Kalbar, Yakobus Kumis, Ketua Penatia Gawai Dayak XXXVIII, Paulus Aho, perwakilan DAD Serawak, Malaysia, Neilson Ilan Mersat, dan Lidya Natalia Sartono, anggota DPR, dan pakar kebudayaan. (*)

Berita Terkait