Optimalisasi Bandara Rahadi Oesman

Teks foto
TINJAU : Bupati Ketapang, Martin Rantan, meninjau Bandara Rahadi Oesman Ketapang beberapa waktu lalu.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Sehubungan dengan rencana optimalisasi Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang, Pemerintah Kabupaten Ketapang bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait, melakukan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan, Rabu (13/3).

Rapat yang juga dihadiri Wakil Bupati dan Sekda Ketapang, Farhan, dan Alexander Wilyo, membahas mengenai beberapa rencana pembangunan yang akan dilakukan di Bandara Rahadi Oesman. Penambangan bangunan di bandara ini merupakan upaya untuk optimalisasi bandara.

“Ada beberapa rencana pembangunan. Di antaranya ada rencana penambahan runway pesawat agar pesawat jenis Boeing dapat mendarat di Ketapang. Selain itu, ada juga rencana pembangunan terminal bandara baru, area parkir dan kantor BMKG,” kata Martin.

Selain rencana-rencana tersebut, pembangunan bandara ini masih terhambat beberapa kendala, terutama berkaitan dengan pembebasan lahan dan terbatasnya anggaran daerah. Mengingat bandara ini berada di tengah Kota Ketapang yang padat penduduk.

Namun, Pemerintah Kabupaten Ketapang bersama instansi terkait berupaya untuk mencarikan solusi demi kelancaran pembangunan Bandara Rahadi Oesman ini. “Bahkan, pada tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Ketapang akan berfokus pada optimalisasi bandara Rahadi Oesman ini,” ungkap Martin.

Sebelumnya, Kepala Bandara Rahadi Oesman Ketapang, Amran Hamid, bertemu langsung dan melakukan ekspos dengan Bupati Ketapang. Salah satu yang disampaikan dalam pertemuan itu adalah pembangunan gedung terminal penumpang. Kementrian Perhubungan akan membangun gedung terminal penumpang menjadi dua lantai.

Usai menerima ekpose pengembangan bandara, Bupati dan Kabandara meninjau ujung runway, baik di sisi utara maupun selatan. Hal ini berkenaan rencana perpanjangan landasan bandara, sehingga dapat didarati pesawat besar.

“Pembangunan terminal baru ini akan dilaksanakan bertahap, sehingga pelayanan penumpang tetap dapat dilaksanakan hingga proyek selesai di ujung tahun 2024,” kata Amran.

Terminal yang dibangun akan membuat terminal baru mundur sekitar delapan meter dari terminal yang ada sekarang. Hal ini berakibat pada sistem parkir kendaraan penjemput dan pengantar penumpang. Karena keterbatasan lahan yang dimiliki Bandara, maka tidak akan ada lagi kendaraan yang parkir di depan terminal penumpang.

Pembangunan terminal baru juga akan membuat ruang VIP berada satu atap dengan penumpang umum. Namun, ruang VIP tetap ada. “Proyek pembangunan terminal penumpang akan selesai di tahun 2024 ini. Sementara kantor BMKG yang selama ini berada di samping terminal, juga akan dipindahkan menunggu lokasi baru di sekitar bandara,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait