KETAPANG, MENITNEWS.id – Wakil Bupati Ketapang, Farhan, menghadiri sekaligus membuka tradisi Robo-Robo yang digelar di Halaman Pondok Pesantren Tahfizh Alquran Baitul Makmur, Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong, Rabu (13/9).
Farhan menjelaskan, ada sedikit perbedaan perayaan Robo-Robo di Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Ketapang. Di Mempawah, Robo-Robo adalah acara napak tilas atau untuk mengenang kembali kedatangan Opu Daeng Manambon dan Putri Kesumba yang berlayar bersama 40 rombongan perahu dari Kerajaan Matan ke Kerajaan Mempawah pada tahun 1150 H/1737 M.
Sementara perayaan Robo-Robo di Ketapang untuk mengenang keberangkatan atau melepas Opu Daeng Manambon yang bergelar Mas Surya Negara. “Opu Daeng Manambon berlayar dari Kerajaan Matan menuju Kerajaan Mempawah. Hal ini membuktikan bahwa hubungan antara Kerajaan Matan di Ketapang dan Kerajaan Mempawah pada masa lampau sudah berjalan dengan baik,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, nilai tradisi Melayu yang masih dilaksanakan antara lain prosesi Mandi Safar, menyalakan meriam dan prosesi budaya lainnya. Pagelaran Robo-Robo juga diisi dengan pertunjukan kesenian Melayu dan pameran produk UMKM. Diharapkan dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat Kecamatan Benua Kayong, khususnya masyarakat Kelurahan Kauman.
“Keberagaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah dinamika perkembangan dunia,” ungkap Farhan.
Farhan menegaskan, Pemerintah Kabupaten Ketapang memiliki komitmen yang kuat dalam pelestarian, perlindungan, memelihara kebhinekaan dan memajukan kebudayaan daerah. Pada 2023, Pemkab Ketapang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengalokasikan anggaran untuk pagelaran Seni Budaya Robo-Robo Kelurahan Kauman yang kemudian akan dianggarkan kembali di tahun-tahun berikutnya. (*)