27 Calon Paskibraka Jalani Karantina

Teks foto
KARANTINA : Staf Ahli Bupati, Maryadi Asmu’ie, membuka pemusatan pendidikan dan pelatihan kepada calon Paskibraka di salah satu hotel di Kota Ketapang, Rabu (2/8).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Ketapang tahun 2023 menjalani pemusatan pendidikan dan pelatihan di salah satu hotel di Kota Ketapang. Pemusatan pendidikan dan pelatihan ini Paskibraka ini dibuka oleh Staff Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Maryadi Asmu’ie, Rabu (2/8).

Pemusatan pendidikan dan pelatihan ini diikuti 27 orang dari berbagai SMA sederajat se-Kabupaten Ketapang. Masa karantina ini akan berlangsung selama 15 hari mulai dari 2 sampai 18 Agustus 2023 di salah satu hotel di Kota Ketapang.

“Sistem pendekatan Desa Bahagia atau Keluarga Bahagia pada hakekatnya adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan secara sadar, teratur, berencana di dalam satu wilayah tempat hidup sejumlah keluarga, kaum kerabat dengan penuh kesinambungan dan ketentraman. Di mana Pancasila dilaksanakan sebagai dasar dalam kehidupan sehari-hari,” kata Maryadi.

“Di Desa Bahagia ini wajib menjaga perilaku, menjaga kesehatan, patuh terhadap protokol kesehatan dan menjaga kondisi tubuh mengingat program kegiatan yang diikuti sangat padat dalam waktu 15 hari kedepan,” ucapnya.

Maryadi berpesan agar para Paskibraka selalu kompak didalam mengemban tugas menjelang 17 Agustus nanti. “Saya mendoakan kalian menjadi pemimpin, tokoh dan putra-putri terbaik bangsa. Saya berpesan, rajutlah kasih sayang, persaudaraan, persahabatan, kerukunan di antara sesama warga bangsa, bangsa Indonesia yang sama-sama kita cintai,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Ketapang, Andreas Hardi, mengatakan bahwa Paskibraka Kabupaten Ketapang tahun ini mendapatkan kehormatan. Satu siswi menjadi utusan Kalimantan Barat menuju Istana Negara. Selain itu, satu siswi mewakili Kabupaten Ketapang menuju Provinsi Kalbar. “Kami dari Kesbangpol yang menjadi Lining Sektor akan melaksanakan ini semua,” ucapnya.

Selanjutnya dalam kegiatan tersebut juga dilakukan upacara Tantingan Calon Paskibraka. Upacara ini merupakan sebuah tradisi dalam proses seleksi Paskibraka yang bertujuan untuk memastikan kesiapan mereka untuk menjadi petugas pengibar bendera pada tanggal 17 Agustus. Sebelum memasuki masa karantina pelatihan, terlebih dahulu mengikuti upacara Tantingan sebagai tanda bahwa telah siap secara mental dan fisik untuk mengikuti proses latihan. (*)

Berita Terkait