KETAPANG, MENITNEWS.id – Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Santo Yosep Karangan Kamis (25/5). Peletakan batu pertama ini sebagai tonggak dimulainya pembangunan gereja yang ada di Kecamatan Marau ini.
Alex mengatakan, dalam pembangunan gereja tersebut, Pemerintah Kabupaten Ketapang akan membantu Rp500 juta melalui APBD. Bantuan ini sifatnya hanya stimulan atau memancing. Pemerintah Kabupaten Ketapang sendiri, kata Sekda, akan membantu dana pembangunannya sesuai dengan mekanisme yang ada. “Pemkab Ketapang memberi perhatian besar terhadap kehidupan umat beragama,” kata Alex.
Pemkab juga tidak mengesampingankan pembangunan yang lain. Pembangunan tidak hanya diukur dari sisi fisik, tetapi juga non fisik, moral dan spiritual. “Itu yang tidak ternilai. Oleh karena itu, kami berupaya membangun hubungan yang baik dengan tokoh-tokoh agama,” jelasnya.
“Karena kita memandang, membangun Kabupaten Ketapang ini perlu didukung dengan suasana damai, kondusif dan nyaman. Perlu hubungan yang baik antarumat beragama. Begitu juga hubungan baik antaragama dengan pemerintah. Itu juga harus kita jaga. Kalau hubungannya tidak baik, saya yakin, hari ini juga saya tidak hadir di sini. Juga tidak mungkin ada anggaran hibah. Saya mengajak kita semua untuk menjaga suasana yang sudah baik ini,” ajaknya.
Dia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Ketapang membuka diri terhadap kemauan-kemauan baik masyarakat untuk membangun. Pemkab juga tidak hanya membantu kepada gereja, tetapi juga membantu pembangunan semua rumah-rumah ibadah. “Artinya, pemerintah daerah itu melayani semua agama, melayani semua suku,” ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk penerima hibah pada 2023, maka bisa mengajukan kembali untuk anggaran di 2025 mendatang. Prosesnya dimulai pada 2024 mulai Januari, Februari, Maret dan April. “Silakan panitia melakukan langkah-langkah administratif, proposal dan lain sebagainya. Jaga hubungan baik dengan Kesra Setda Ketapang dan tim-tim di Ketapang. Saya siap saja untuk mendukung. Apalagi hari ini saya didaulat oleh Bapak Bupati untuk mewakili Beliau meletakkan batu pertama,” terangnya.
Alex menilai, siapapun yang meletakkan batu pertama punya tanggung jawab moral agar pembangunan Gereja Stasi Santo Yosep Karangan ini tuntas tahun 2025. “Kita berdoa bersama dan bekerja bersama agar bisa terwujud,” ajaknya.
Diakuinya, upaya untuk maju, untuk membangun, apalagi membangun rumah Tuhan itu suda ada di dalam Kitab Suci. “Dan tentu kita senang membangun rumah-rumah ibadah ini. Tidak hanya gereja, tetapi juga vihara dan masjid. Karena tujuan rumah ibadah itu untuk memuji Tuhan dan beribadah. Artinya, tujuannya baik. Bukan tujuan-tujuan yang buruk, sama sekali tidak ada hal-hal yang negatif,” jelasnya.
Sekda mengaku akan tetap memonitor pembangunan Gereja Santo Yosep Karangan ini sampai tuntas, secara bertahap dan sesuai keinginan sehingga mudah-mudahan pada tahun 2025 bisa diresmikan. “Saya mengucapkan selamat dan sukses. Semoga seluruh rangkaian pembangunan Gereja Santo Yosep Karangan ini berjalan lancar sampai selesai dan tanpa kendala,” ucapnya.
“Panitia jangan lemah semangat, harus tetap semangat dan optimis bahwa pembangunannya akan tuntas. Ini merupakan kerja kita bersama. Tidak hanya menjadi tanggungjawab ketua panitia, tetapi tanggung jawab seluruh umat. Seperti kata Pastor, Gereja itu hakekatnya adalah umat itu sendiri, bukan bangunan gerejanya, sehingga ketika umatnya kompak, umatnya kuat, imannya kuat, saya yakin, kalau hanya untuk membangun gereja, pasti bisa,” pungkas Alex. (*)