Gedung PCNU Termegah ada di Ketapang

Teks foto
RESMIKAN : Wabup Ketapang, Farhan, didampingi Sekda Ketapang, Alexander Wilyo, menandatangani prasasti peresmian Gedung PCNU Ketapang, Minggu (14/5) malam.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang diresmikan. Peresmian gedung yang terletak di Jalan R Suprapto ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Wakil Bupati Ketapang, Farhan, Minggu (14/5) malam.

Farhan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan mengucapkan selamat kepada semua pihak dan seluruh pengurus NU yang memiliki prakarsa untuk melaksanakan pembangunan gedung sekretariat ini sesuai yang diharapkan. “Dengan telah berdirinya gedung ini dapat menjadikan semangat baru bagi pengurus Nahdlatul Ulama untuk lebih mengembangkan dan membesarkan Nahdlatul Ulama? utamanya di Kabupaten Ketapang yang kita cintai ini,” katanya.

“Tentunya hal tersebut, tidak terlepas dari solid dan kekompakkan para pengurus. Dan tidak kalah pentingnya yaitu bahwa perjuangan di Jamiyyah Nahdlatul Ulama akan mendatangkan nilai maslahat yang positif,” lanjut Farhan.

Pada momentum ini pula, dia berharap agar sekretariat NU ini bisa menjadi pusat kegiatan baik itu untuk syiar, pendidikan, perekonomian, maupun dakwah. Terlebih keberadaan NU di masyarakat sangat berperan dalam pembinaan umat, khususnya umat Islam.

“Terwujudnya nilai ajaran keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi meningkatnya kesejahteraan dalam suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghargai sesama umat beragama dan antarumat beragama,” pungkasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, juga mengapresiasi segala kiprah PCNU Ketapang, mulai dari soliditas organisasinya dan bidang dakwahnya. Saat ini PCNU Ketapang berhasil mendirikan gedung yang representatif dan telah diresmikan.

“Dalam momentum ini juga kami dapat bersilaturahmi dan berbaur dengan keluarga besar Nahdliyyin, para kyai, ustad, pimpinan pondok pesantren, Sekretaris PWNU Kalbar, Ketua PCNU Ketapang beserta jajaran pengurus Tanfidziyah dan Syuriah PCNU Ketapang, pengurus Muslimat NU Ketapang, MWC-NU Kecamatan, pengurus badan otonom (banom) dan pengurus lembaga-lembaga Nahdlatul Ulama Kabupaten Ketapang, Kemenag, MUI, FKUB serta ormas Islam di Kabupaten Ketapang yang berkesempatan hadir,” kata Alex.

Menurutnya, membangun dan menjaga silaturrahmi bersama para tokoh agama dan ulama penting dalam upaya mewujudkan Ketapang yang nyaman, damai dan harmonis sebagai fondasi dasar untuk memudahkan mewujudkan cita-cita Ketapang yang maju dan masyarakat sejahtera.

“Kami berharap NU semakin meningkatkan eksistensi dan solidaritasnya, terutama memberikan sumbangsihnya untuk pembangunan di Kabupaten Ketapang. Dan dalam menghadapi pemilu yang akan berlangsung pada 2024 mendatang, NU diharapkan tetap menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa,” pinta Alex.

Ketua Tanfidziyah, Satuki Huddin, menyampaikan bahwa Gedung PCNU Ketapang merupakan Gedung Nahdlatul Ulama yang termegah se-Kalimantan Barat. Sehingga harapannya gedung tersebut bisa banyak memberikan manfaat baik untuk Nahdlatul Ulama ataupun masyarakat secara umumnya. “Gedung ini hadiah terindah 1 abad NU. Seluruh kegiatan PCNU dan lembaga otonomi akan dipusatkan di gedung ini,” katanya.

Gedung megah berlantai tiga ini, berada di Jalan R Suprapto. Pembangunan gedung menelan biaya Rp2,6 milyar. Biaya pembangunan berasal dari hibah Pemerintah Kabupaten Ketapang sebesar Rp1,5 miliar. Selebihnya bantuan pada donatur, simpatisan warga NU dan pengurus NU Ketapang.

Peletakan batu pertama dilakukan pada Maret 2021 oleh Wakil Bupati Ketapang, Farhan. Pembangunan selesai di akhir Maret 2023. Lantai satu gedung ini difungsikan untuk sekretariat pengurus. Lantai dua untuk sekretariat banom NU dan lantai tiga untuk aula. Gedung yang penuh simbolis tersebut dirancang oleh Syafiihuddin.

Dalam peresmian ini, diberikan penghargaan PC Kecamatan Sungai Melayu Rayak, alim ulama yang berjuang melalui pondok pondok pesantren. Kemudian pemberian santunan kepada fakir miskin dan anak yatim. (*)

Berita Terkait