KETAPANG, MENITNEWS.id – Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, melantik dan mengukuhkan Pengurus Kerukunan Keluarga Kualan Semandang (K3S). Pelantikan dan pengukuhan berlangsung di Rumah Adat Dayak Jalan Lingkar Kota, Kecamatan Delta Pawan, Minggu (16/4).
Pengukuhan dan pelantikan K3S dirangkai dengan acara Misa Paskah bersama warga K3S serta prosesi ritual Adat Dayak Semandang Kualan. Alex yang juga bergelar Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik Raden Cendaga Pintu Bumi mengucapkan selamat kepada pengurus K3S yang sudah dikukuhkan.
“Semoga bisa mengemban tugas, tanggung jawab dan amanah yang tadi kita tandai dengan penyerahan panji dari pengurus lama kepada pengurus baru,” pesan Alex.
Selain itu, dia berharap pengurus K3S dapat membangun hubungan baik dengan organisasi Dayak maupun organisasi lainnya. Dirinya berpesan agar pengurus baru dapat melaksanakan rapat-rapat internal pengurus menyusun rencana kerja ke depan.
“Saya minta pengurus bisa mengembangkan organisasi, melestarikan adat istiadat dan caranya menghasilkan antara lain membuat sanggar, berusaha memulihkan adat istiadat, anak-anak muda dilatih biar tau adat istiadat,” pinta Alex.
Dia menambahkan, adat harga diri, adat jati diri artinya kalau sudah meninggalkan adat istiadat, maka tidak ada jati diri dan tidak ada harga diri. “Untuk itu, mari melestarikan, memulihkan, menjaga, merawat adat istiadat agar lestari dan turun temurun tetap terjaga hingga akhir zaman,” tegasnya.
Ketua K3S Demisioner, Jahilin, mengatakan hari ini merupakan hari bersejarah Bagi Keluarga Besar Kualan Semandang di Kota Ketapang, karena baru pertama kalinya pengurus dikukuhkan. “Dulu K3S bernama Komunitas Semandang Kualan, sekarang Kerukunan Keluarga Kualan Semandang,” jelasnya.
Dia menjelaskan, dulunya K3S masih bergabung dalam Keluarga Besar Simpang, karena ada pemekaran kecamatan terjadi pemisahan menjadi dua, yaitu Simpang Hulu (K3S) dan Simpang Dua Keluarga Besar Simpang.
“Dulu kita belum ada lambang, sekarang sudah ada panji yang diikat di Tongkat Pendawan sebagai tanda peralihan kepemimpinan dari lama ke baru. Simbol ini harus dijaga dengan baik. Kepada pengurus baru dikukuhkan selamat. Semoga bisa menjalankan tugas organisasi dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (*)