Banjir Rendam Enam Kecamatan

teks foto
BANJIR : Petugas mengukur kedalaman banjir yang terjadi di Kecamatan Nanga Tayap, Jumat (24/3).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Sejumlah kecamatan di Ketapang terendam banjir. Hal ini disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi beberapa daerah perhuluan Ketapang beberapa hari terakhir. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, sebanyak 19.569 warga terdampak banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwantoro, mengatakan ada enam kecamatan yang terendam banjir. Di antaranya Kecamatan Nanga Tayap, Sungai Laur, Simpang Hulu, Sungai Melayu Rayak, Muara Pawan dan Kecamatan Sandai.

“Desa yang terendam sebanyak 45 desa dengan jumlah 5.451 kepala keluarga atau 17.741 jiwa yang terendam banjir. Sementara jumlah KK yang terdampak banjir berjumlah 5.854 kepala keluarga atau 19.569 jiwa,” papar Yunifar, Jumat (24/3) malam.

Yunifar menjelaskan, di badan jalan ketinggian air mulai dari 30 centimeter hingga 120 centimeter. Warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing. Kendati demikian, ada juga sebagaian warga yang harus mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

“Bantuan secara bertahap sudah mulai kita distribusikan. Kemarin di Sandai sudah kita kirim. Malam ini (kemarin) untuk empat desa di Kecamatan Nanga Tayap. Tadi malam (kemarin) sudah kita lansir. Insyaallah sisanya menyusul. Paling lama hari Senin,” ujarnya.

Yunifar mengungkapkan, selain bantuan logistik, pihak kecamatan bersama Forkopimcam termasuk pihak Puskesmas, turut menyisir warga guna melakukan pengecekan kesehatan hingga memberikan bantuan pengobatan gratis.

“Dari beberapa kecamatan yang banjir, untuk saat ini tinggal tiga kecamatan lagi yang masih terendam banjir, karena air buangan. Di Sungai Laur masih ada tiga desa yang masih terendam. Nanga Tayap ada empat desa dan Kecamatan Muara Pawan itu ada empat desa,” ungkapnya.

Yunifar menambahkan, banjir mulai merendam permukiman warga sejak 13 Maret lalu. Beberapa kecamatan yang terdampak waktu itu, mulai dari Kecamatan Hulu Sungai dan Sungai Laur. “Jadi banjir ini tidak serentak. Air itu berangsur bergeser ke kecamatan yang lainnya. Tadi tidak sekaligus,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait