Pemkab akan Petakan Area Stunting

teks foto
ARAHAN : Wabup Ketapang, Farhan, memberikan arahan terkait penanganan stunting di Kabupaten Ketapang, Rabu (1/2).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap pencegahan stunting membuat stunting di Kabupaten Ketapang masih tinggi terutama pada pasangan muda. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Ketapang masih menjadikan stunting sebagai fokus pada tahun 2023 dan tahun 2024 mendatang.

Wakil Bupati Ketapang, Farhan, mengatakan pemahaman stunting harus ditanamkan dan disosialisasikan kepada masyarakat yang ingin menikah, ibu yang sedang hamil dan menyusui dengan mengkonsumsi makan yang bergizi.

“Penurunan stunting di Kabupaten Ketapang ini adalah terkait dengan kesadaran masyarakat tentang situasi stunting, dalam rangka untuk pencegahan stunting kita menyasar kepada kaum-kaum muda, kepada ibu hamil maupun kepada calon pengantin,” kata Farhan, Rabu (1/2).

Dia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Ketapang akan melakukan pemetaan area stunting. Hal ini akan menjadi tantangan yang besar, mengingat luas wilayah Kabupaten Ketapang sebesar 31,558 kilometer, 20 kecamatan dan 253 desa. “Bersama stakeholder terkait, kita akan melakukan pemetaan dalam rangka menemukan informasi-informasi yang valid mengenai stunting ini, karena data inilah yang menjadi dasar kita untuk mengeluarkan kebijakan,” ucapnya.

Penanganan desa stunting akan diprioritaskan apabila desa fokus stunting ini sudah ditentukan dan penanganan akan di fokuskan pada desa-desa dengan jumlah penduduk stunting terbanyak. “Kita tidak usah terlalu banyak desa fokus tapi petakan urutan yang paling prioritas ketika desa itu jumlah penduduk yang stunting lebih banyak, jadi itu yang menjadi fokus kita sehingga kita lebih terkonsentrasi,” jelasnya.

Farhan meminta kepada tim di lapangan untuk lebih memaksimalkan sosialiasi, khususnya kepada pasangan muda yang belum cukup umur dan memaksimal sosialisasi di posyandu setiap kecamatan atau desa.

“Kita harus maksimalkan tim di lapangan. Barangkali sosiliasinya kurang masif sehingga ini diperlukan strategi-strategi. Ketika ingin sosialisasi kepada kaum milenial dapat bekerja sama dengan dinas pendidikan yang menyasar sekolah. Begitu juga kepada kecamatan supaya untuk mendorong masyarakat datang ke posyandu,” pesan Farhan. (*)

Berita Terkait