KETAPANG, MENITNEWS.id – Persatuan Orang Melayu (POM) Ketapang menggelar pentas seni budaya Melayu, Sabtu (10/12). Aacara yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Ketapang ini dibuka oleh Wakil Bupati Ketapang, Farhan.
Farhan mengapresiasi pengurus POM DPD Kabupaten Ketapang dan panitia pelaksana atas kerja sama dan kekompakan dalam menggelar pentas seni budaya Melayu. “Pentas seni dan budaya Melayu tahun 2022 dapat menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat dan motivasi kita dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya, yang hidup, tumbuh, dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat Melayu,” katanya.
“Langkah tersebut perlu dilakukan agar nilai-nilai budaya positif yang telah diwariskan oleh para leluhur, tidak luntur dan sirna oleh pengaruh budaya luar yang negatif,” lanjut Farhan.
Ketua DPD POM Ketapang, Heri Susanto, mengatakan pentas seni budaya Melayu POM Kabupaten Ketapang tahun 2022 merupakan suatu upaya pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ketapang untuk meningkatkan profesionalisme dalam menggali, mengembangkan dan melestarikan potensi seni budaya.
“Yang dalam hal ini sudah barang tentu kesenian budaya Melayu yang ada di Kabupaten Ketapang dan sekaligus mempromosikannya, terutama bagi generasi muda penerus bangsa yang ada di Kabupaten Ketapang,” kata Heri.
Ketua DPRD Kabupaten Ketapang, M Febriadi, mengucapkan terima kasih kepada POM Kabupaten Ketapang yang telah melaksanakan kegiatan ini. “Selain sebagai ketua DPRD Kabupaten Ketapang, saya juga sebagai Sekretaris Majelis Adat Melayu Kabupaten Ketapang tentu berkewajiban untuk melestarikan adat budaya Melayu. Tentu saya akan terus menganggarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh komponen organisasi Melayu yang ada di Kabupaten Ketapang,” kata Febriadi.
Tentu, lanjutnya, tetap bersinergi dengan Majelis Adat Budaya Melayu Ketapang dan pemerintah daerah. Di mana Wakil Bupati Ketapang, Farhan, juga sebagai Penasihat Majelis Adat Melayu. “Kami akan bersinergi dalam meningkatkan kegiatan-kegiatan di setiap tahunnya, baik kegiatan yang akan dilaksanakan oleh majelis atau organisasi-organisasi Melayu agar hasanah budaya Melayu ini tidak pernah ditelan zaman,” pungkasnya. (*)