KETAPANG, MENITNEWS.id – Proyek pembangunan Jalan Nasional Nanga Tayap-Sungai Kelik, terganggu curah hujan yang cukup tinggi. Akibatnya, beberapa titik di ruas jalan tersebut terendam banjir. Bahkan kedalaman air mencapai 1 meter lebih.
Wakil Bupati Ketapang, Farhan, mengatakan ruas Jalan Nanga Tayap-Sungai Kelik merupakan jalan nasional yang anggaran pembangunan dan perawatannya ditanggung oleh Pemerintah Pusat langsung. Pembangunan ruas jalan ini kembali dikerjakan tahun ini setelah sebelumnya terhenti karena status jalan.
Farhan mengatakan, saat ini pembangunan jalan nasional ini hanya menyisakan 24 kilometer saja, yakni dari Nanga Tayap hingga Simpang Sungai Kelik. Pembangunan dilakukan secara bertahap. “Sesuai dengan perjanjian dengan kontraktor, tahap pertama ini ditargetkan selesai 31 Desember 2022,” kata Farhan, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, pembangunan ruas jalan ini memang terkendala oleh curah hujan yang cukup ekstem sehingga menyebabkan beberapa lokasi terendam banjir. Hal ini tentunya mengganggu aktivitas penimbunan dan pengerasan jalan. “Kalaupun melewati batas waktu yang telah ditentukan, itu akan diperpanjang lagi,” jelasnya.
Farhan berharap pembangunan ruas jalan ini bisa selesai tepat waktu. Dengan demikian, maka akan dilanjutkan dengan pembangunan tahap berikutnya, sehingga ruas Jalan Nanga Tayap-Sungai Kelik selesai tepat waktu. “Kita berharap bisa selesai tepat waktu, sehingga jalan tersebut bisa dilalui kendaraan dengan lancar,” harapnya.
Ada beberapa kendala yang dihadapi pada pengerjaan ruas jalan ini. Di beberapa titik, terdapat badan jalan yang cukup rendah, salah satunya di daerah Payak 600. Saat hujan turun dengan intensitas cukup tinggi yang menyebabkan air sungai meluap, maka kawasan ini akan terendam banjir. Banjir bisa merendam kawasan ini lebih dari 1 meter. (*)