KETAPANG, MENITNEWS.id – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Ketapang melaksanakan pagelaran adat budaya Melayu Kabupaten Ketapang di Lapangan Sepakat, Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sampit, Kecamaytan Delta Pawan, Sabtu (15/10). Kegiatan yang bertajuk “Kita Tegakkan Syariat MABM Berbagi Tuah” tersebut juga dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Ketapang, Farhan. Acara ini juga dimeriahkan dengan arak-arakan Hastegune Raksasa berupa 1444 telur dan nasi adab, mobil hias, pertunjukan berbagai kesenian Melayu dan lantunan salawatan serta pembacaan syair gulung.
Pawai dimulai dari Rumah Adat Melayu Jalan Lingkar Kota menuju Jalan Karya Tani, kemudian masuk ke Jalan S Parman, Jalan Jend. Sudirman, Jalan DR Duharso, Jalan DR Surtomo, Jalan Merdeka, Jalan MT Haryono, Jalan R Suprapto, dan finis di Taman Hiburan Rakyat Sepakat, Kelurahan Sampit, Delta Pawan.
Sebelumnya, pada Jumat (14/10) juga digelar cengkrame pagi MABM di Rumah Dinas Wakil Bupati Ketapang. Acara ini dihadiri Wakil Bupati Ketapang, Farhan, yang juga Ketua Dewan Penasehat MABM Ketapang, tokoh-tokoh Melayu, pengurus MABM Ketapang, DPD Majelis Perempuan Melayu Ketapang, PLK Lawang Kekayun Matan Tanjungpura. Di hari yang sama, juga digelar tijak tanah dan gunting rambut untuk para balita di Rumah Adat Melayu.
Farhan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Ketapang menyambut baik terselenggaranya pagelaran adat budaya Melayu ini. Dia sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada MABM Ketapang, selaku pelaksana kegiatan.
“Kita ketahui bersama, bahwa keberadaan MABM sangatlah strategis sebagai fasilitator perkembangan seni budaya Melayu di Kabupaten Ketapang, mengingat pada akhir-akhir ini hampir dilupakan oleh masyarakat, terutama para generasi muda kita yang lebih cenderung kepada seni budaya luar yang lebih modern dan energik,” kata Farhan.
Farhan berpesan agar upaya pelesatarian adat dan budaya harus dilakukan, terutama saat ini, dengan cara yang tepat, cerdas, dan inovatif. “Budaya kita adalah budaya yang terbuka. Nilai luhur adat dan budaya bangsa kita harus diwariskan kepada anak cucu kita sebagai sumber jati diri bangsa,” tegas Farhan.
Dia juga mengapresiasi kerja sama yang baik antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sehingga pagelaran adat budaya Melayu Kabupaten Ketapang tahun 2022 dapat terselenggara dengan lancar dan sukses.
Sementara itu, Ketua MABM Ketapang, Rustami, mengatakan kegiatan tersebut tentunya dengan harapan yang tinggi, serta hendaknya menjadi momentum akan kemajuan adat budaya pada umumnya, khususnya adat budaya Melayu. “Para pendiri bangsa mengatakan, kebudayaan Indonesia merupakan puncak dari kebudayaan daerah. Maka pada hari ini adalah kewajiban kita bersama untuk merawat dan melestarikannya,” katanya.
Dia menambahkan, pada kegiatan ini juga ada mengarak hastagune (mobil pembawa hiasan makanan) yang berisikan bunga telur sebanyak 1444 butir. Ini merupakan perlambangan dan pengharapan bahwa anak Melayu sebagai generasi penerus berguna bagi agamanya. “Kemudian berguna bagi bangsa negaranya, bagi orang tuanya dan bagi lingkungannya, keluarganya, keturunannya, lingkungan kerjanya dan berguna bagi organisasinya. Hastagune mengartikan bahwa generasi muda Melayu menyebar ke delapan penjuru mata angin, menyebarkan kebaikan,” ungkap Rustami.
Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan bersama-sama membaca doa arwah rasul dan doa selamat. Hal itu menunjukkan petuah orangtua bahwa adat bersendi syarak, syarak bersendikan kitabullah. “Dengan momentum peringatan Maulid Nabi ini, mari kita jalin ukhuwah Islamiyah dan menjadikan ketakwaan kita sempurna. Sehingga kita selalu hidup berdampingan antarsesama yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan,” ajak Rustami.
Ketua DPRD Kabupaten Ketapang, Febriadi, mengapresiasi kepada panitia atas terlaksananya kegiatan ini dengan aman dan lancar. Menurutnya, acara ini merupakan bagian dari budaya daerah, terlebih mengenalkan kesenian daerah kepada generasi penerus sebagai warisan leluhur yang harus dijaga kelestariannya. “Semoga MABM semakin solid dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” pesan Febriadi. (*)