KETAPANG, MENITNEWS.id – Ribuan warga memadati kawasan Rumah Batu di tepian Sungai Pawan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong, Rabu (21/9) pagi. Dentuman meriam silih berganti petanda digelarnya budaya Robo-robo oleh masyarakat Kabupaten Ketapang. Hingga kini, Robo-robo masih terus dilestarikan oleh masyakarat Kabupaten Ketapang.
Masyarakat Kabupaten Ketapang menggelar Robo-robo dengan berdoa bersama. Masyarakat berharap agar terhindar dari bala bencana. Selain itu juha digelar ritual mandi Syafar hingga makan bersama dengan kudapan khas ketupat colet.
Tak hanya acara sakral, panitia penyelenggara juga mengelar berbagai acara hiburan seperti lomba syair gulung hingga lomba sampan kato hias. Dengan adanya berbagai kegiatan ini, tradisi Robo-robo diharapkan terus terjaga dan ada di tengah masyarakat.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Maryadi Asmu’ie, mengatakan perayaan Robo-robo ini sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat. Acara ini bukan sekedar pelestarian budaya, namun juga sebagai perwujudan rasa syukur.
“Perayaan Robo-robo ini bukan hanya sekedar pelestarian nilai adat budaya dengan pembacaan doa dan makan bersama, melainkan juga sebagai bentuk rasa syukur atas segala limpahan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” katanya.
Maryadi juga mengajak masyarakat Kabupaten Ketapang untuk melestarikan kebudayaan Robo-robo untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dan meningkatkan kepedulian kepada sesama dan kecintaan kebudayaan di Kabupaten Ketapang. “Semoga budaya Robo-robo dapat tetap dilestarikan dan semoga Kabupaten Ketapang dan kita semua terlindungi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari bala dan bencana,” harapnya.
Lurah Kauman, Sabran, mengatakan budaya Robo-robo ini akan dilaksanakan selama tiga hari dimulai 22 hingga 24 September 2022. Selain ritual, dalam acara ini juga diadakan lomba seperti syair gulung, berbalas pantun, dendang Melayu, hias kato dan lomba-lomba lainnya.
“Masyarakat yang hadir diperkirakan 3.000 orang dan dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, penggiat seni dan undangan lain,” ucapnya.
Acara Robo-robo juga digelar di Keraton Matan Tanjungpura tepatnya di Pelabuhan Gusti Muhammad Saunan Ketapang. Acara ini dihadiri Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Edi Radiansyah. “Pemerintah Kabupaten Ketapang mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pihak panitia, tentu dengan dukungan penuh lurah dan seluruh lapisan masyarakat sehingga dibentuknya kepanitiaan terlaksananya acara Robo-robo ini,” ungkapnya.
Dia berharap kegiatan Robo-robo bisa terus dilestarikan dan lebih meriah. “Melalui Robo-robo akan terjalin silaturrahmi antarmasyarakat. Artinya tidak hanya sekedar memperingati, tetapi bagaimana kita bisa berkumpul sehingga terjalin ikatan antarmasyarakat,” ucapnya.
Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ketapang mengatakan, Robo-robo yang dilaksanakan mempunyai nilai positif serta adanya beberapa makna sejarah. Apabila dikemas dengan baik maka akan meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Ketapang.
Tahun ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ketapang telah memfasilitasi dua tempat pelaksanaan Robo-robo, yaitu di Kelurahan Kauman dan Kecamatan Laur. “Untuk tahun berikutnya kami persilakan dari panitia, supaya Robo-robo yang menjadi tradisi di Keraton Matan Tanjungpura dan Kesultanan Mempawah ini juga bisa difasilitasi selain dari dua tempat tadi,” pesannya. (*)