JELAI HULU, MENITNEWS.id – Kecamatan Jelai Hulu kembali diterjang banjir. Ketinggian air mencapai 2 meter. Sebagian warga telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Banjir diperkirakan akan lebih parah jika intensitas hujan di daerah hulu Sungai Jelai masih tinggi.
Ada empat desa di Jelai Hulu yang terendam banjir. Desa Pasir Mayang, Pangkalan Suka, Riam Danau Kanan, dan Desa Kusuma Jaya. Empat desa tersebut berada di bantaran sungai dan selalu menjadi langganan banjir saat musim hujan.
Camat Jelai Hulu, Markus, mengatakan air mulai merendam permukiman warga sejak Minggu (28/8) pagi. Ada empat desa yang berada di bantaran sungai yang terendam banjir. “Desa Pasir Mayang, Pangkalan Suka, Riam Danau Kanan, dan Desa Kusuma Jaya yang terendam banjir. Kedalaman air satu sampai dua meter,” katanya, Minggu (28/8).
Tak hanya merendam permukiman warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti jalan dan jembatan. Aktivitas warga pun lumpuh dan hanya bisa dilakukan menggunakan perahu. Belum dapat dipastikan berapa jumlah rumah yang terendam banjir.
Markus menambahkan, meski ada yang memilih bertahan, namun sebagian warga lainnya memilih mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. “Sudah ada warga yang mengungsi. Khusus untuk Desa Pangkalan Suka dan Desa Kusuma Jaya sudah mengungsi ke rumah keluarga yang lokasinya lebih tinggi,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya masih terus melakukan pendataan terhadap rumah warga yang terendam banjir. “Kami masih melakukan pendataan di lapangan dan berkoordinasi dengan BPBD. Berdasarkan iformasinya dari BPBD, mereka akan turun ke sini hari ini,” ujarnya.
Markus menambahkan, ketinggian banjir diyakini akan terus bertambah, karena di daerah hulu sungai masih terus diguyur hujan. Dampaknya, daerah hilir, khususnya yang berada di bantaran sungai akan terendam banjir.
Dia juga meminta warganya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman jika dirasa sudah tidak aman. Hal ini untuk mengangisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami mengimbau untuk selalu waspada, terutama di daerah hilir seperti Desa Asam Jelai dan Biku Sarana, karena melihat kondisi hujan yang terus bertambah,” pungkasnya. (as)