KETAPANG, MENITNEWS.id – Ribuan warga Ketapang memadati halaman Kantor Bupati Ketapang, Selasa (2/8) malam. Ribuan warga berbondong-bondong menghadiri ceramah kebangsaan yang disampaikan Gus Miftah. Kegiatan tersebut digelar Pemerintah Kebupaten Ketapang dalam rangkaian menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, yang juga merupakan ketua panitia pelaksana memberikan cinderamata berupa peci manik dan rompi adat Dayak. Alex yang juga penggagas acara ceramah kebangsaan inipun langsung memasangkan cinderamata tersebut kepada Gus Miftah sebelum acara dimulai.
Dia menyampaikan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda serta seluruh masyarakat Ketapang yang telah mendukung terselenggaranya ceramah kebangsaan ini. “Kegiatan bagian dari rangkaian menyemarakkan HUT ke-77 RI sekaligus implementasi dari melaksanakan perintah Presiden, Joko Widodo yang telah melaunching Core Values Ber-AKHLAK dan Emplpoyer Banding ASN pada Juli 2021 lalu,” katanya.
Sekda menjelaskan, ASN Ber-AKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Di mana ceramah kebangsaan merupakan upaya untuk mewujudkan ini sehingga para ASN bangga melayani bangsa. “Harapan saya kepada Bupati, Wakil Bupati serta seluruh Forkompimda merestui kegiatan ini bisa dilaksanakan membali di tahun depan dengan suasana yang lebih baik dan meriah dan menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin,” harapnya.
Wakil Bupati Ketapang, Farhan mengucapkan selamat datang kepada Gus Miftah beserta rombongan di Kabupaten Ketapang. Dia berharap semoga dengan kahadiran Gus Miftah dalam memberikan ceramah kebangsaan ini akan menjadikan Kabupaten Ketapang aman, rukun, dan damai serta masyarakat yang sejahtera.
Farhan juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang selaku ketua panitia penyelenggara ceramah kebangsaan, serta seluruh undangan dan masyarakat Kabupaten Ketapang dari berbagai unsur baik ASN, TNI, Polri, BUMN, BUMD, ormas, maupun tokoh agama, tokoh adat, dan pemuka masyarakat yang telah hadir dalam kegiatan ini.
“Hal ini merupakan upaya strategis dan momentum bagi Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam menjaga kerukunan antarumat beragama yang menjadi modal utama dalam mewujudkan dan melanjutkan Ketapang maju menuju masyarakat sejahtera,” ujar Farhan.
Dia menjelaskan, dengan perkembangan zaman saat ini dan semua masyarakat dapat mengakses informasi melalui teknologi informatika, maka diperlukan adanya pemahaman tentang wawasan kebangsaan pada setiap warga negara, sehingga dapat mengetahui hak dan kewajiban serta tanggungjawabnya sebagai warga negara.
Farhan menyebutkan, salah satu pendukung kuatnya benteng pertahanan negara adalah adanya empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di samping itu juga, empat pilar kebangsaan ini merupakan satu kesatuan dalam mewujudkan masyarakat berdaulat, bersatu, adil, dan makmur.
Dia menambahkan, masyarakat Kabupaten Ketapang dengan segala heterogenitasnya baik suku, agama, adat, maupun budaya merupakan modal yang fundamental dalam memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. “Hal inilah yang menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang bertoleransi tinggi atas perbedaan yang ada serta menjadikan Bangsa Indonesia yang bermartabat, tenteram, makmur, dan sejahtera,” tegas Farhan.
“Untuk mencapai nilai-nilai dasar ASN dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN, maka sebagai pelayan masyarakat harus memiliki komitmen yang kuat untuk mengimplementasikan Core Values ASN BerAKHLAK dan Employer Branding Bangga Melayani Bangsa,” tambah Farhan.
Terkait keinginan Sekda Ketapang agar kegiatan ini menjadi agenda rutin setiap tahunnya, Farhan mengaku dirinya bersama Bupati Ketapang menyetujui keinginan tersebut agar dilaksanakan rutin setiap tahunnya. “Kami setuju pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan setiap tahunnya dengan kegiatan lebih meriah,” pungkasnya.
Dalam tausiyahnya, Gus Miftah mengatakan, pada hakikatnya manusia mampu karena dimampukan oleh Allah Yang Maha Mampu. “Sesuatu yang mudah belum tentu bisa kita lakukan apabila Allah tidak memberikan izin. Bahwa sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah karena tidak akan bisa melakukan sesuatu tanpa seizin Allah,” katanya.
“Kita sebagai umat muslim harus bisa menghargai sesama umat manusia. Salah satu yang memicu adanya intoleransi adalah adanya anggapan bahwa diri kita paling benar, sehingga menganggap yang lain itu salah. Kita jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax karena dapat menimbulkan kekacauan,” lanjut Gus Miftah.
Bangsa Indonesia, lanjutnya, adalah ibarat bingkai besar yang mewadahi enam agama. Untuk itu, semua harus saling bertoleransi untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. “Sebagai Aparatur Sipil Negara kita harus bisa menjadi perekat dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat,” pesannya.
Selain dihadiri ribuan warga Ketapang, kegiatan tersebut juga dihadiri Bupati Ketapang, Martin Rantan, Wakil Bupati Ketapang, Farhan, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo, Wakil ketua Ketua DPRD Ketapang, Mahtoji, serta Forkopimda Ketapang. Di antaranya Dandim 1203 Ketapang, Letkol Inf Alim Mustofa, Danlanal Ketapang diwakili Danposal Ketapang Letda Laut (P) Tri Sulistiono, Kapolres Ketapang, AKBP Yani Permana, Kajari Ketapang, Alamsyah, Asisten Seksa, Staf Ahli, Ketua MUI Ketapang, dan seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Ketapang. (*)