Ritual Meruba Pencucian Pusaka Kerajaan Dayak

teks foto
MERUBA : Sekda Ketapang, Alexander Wilyo, mengahdiri acara Ritual Meruba Adat Meruba Kerajaan Hulu Aik Laman Sembilan Domong Sepuluh Pencucian Pusaka Bosi Koling Tungkat Rakyat, Jumat (24/6).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, menghadiri Ritual Meruba Adat Meruba Kerajaan Hulu Aik Laman Sembilan Domong Sepuluh Pencucian Pusaka Bosi Koling Tungkat Rakyat. Acara tersebut digelar di Laman Sengkuang, Kecamatan Hulu Sungai, Jumat (24/6).

Ritual Meruba ini dilaksanakan dalam rangka pencucian pusaka Kerajaan Hulu Aik yang merupakan satu-satunya pusaka kerajaan Dayak di Nusantara yang masih tetap eksis dan merupakan simbol dan kebanggaan serta kekuatan spritual bangsa Dayak.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda mengatakan bahwa acara meruba ini merupakan agenda tahunan. “Sejak sepuluh tahun terakhir kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang walaupun secara bertahap,” ujarnya.

Alex yang juga bergelar Patih Jaga Pati Kerajaan Hulu Aik menjelaskan, bahwa kegiatan Ritual Adat Meruba merupakan tugas dari raja Dayak untuk menjaga pusaka Bosi Koling Tungkat Rakyat yang merupakan simbol pemersatu, dan Raja Dayak Petrus Singa Bansa adalah satu-satunya raja Dayak yang masih hidup sampai saat ini.

Turut hadir juga dalam kegiatan ini Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, beserta jajarannya. (*)

Berita Terkait