KETAPANG, MENITNEWS.id – Pemerintah Kabupaten Ketapang menjalin kerja sama dengan pihak ketiga guna mewujudkan desa mantap dan terdepan (Mapan). Kerja sama tersebut dituangkan dalam kesepakatan yang ditandatangani antara Pemerintah Kabupaten Ketapang dengan PT Kayung Agro Lestari (KAL), Perkumpulan Mitra Pembangunan, dan Tropenbos Indonesia.
Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan di Ruang Rapat Kantor Bupati Ketapang, Jumat (10/6) pagi. Kerja sama tersebut nantinya bertujuan untuk membangun dan memberdayakan masyarakat Desa Kuala Tolak, Kuala Satong, dan Laman Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara (MHU) untuk menjadi desa mandiri menuju desa mantap dan terdepan (Mapan).
Wakil Bupati Ketapang, Farhan, mengatakan selama ini pemerintah daerah secara mandiri membangun desa fokus, mandiri, dan desa mapan. “Tadinya kita membangun desa mapan ini dengan kekuatan pemerintah daerah. Tapi pemerintah daerah terus mengembangkan pemikiran-pemikiran, barangkali beberapa pihak harus ikut terlibat dalam membangun desa mapan ini,” katanya, kemarin (10/6).
“Oleh karena itulah, kita melakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama untuk membangun desa mapan dengan perusahaan dan NGO. Kerja sama untuk desa mapan ini adalah di Kecamatan MHU,” lanjut Farhan.
Setelah penandatangan ini, lanjut Farhan, akan dilakukan rapat teknis untuk menyusun rencana aksi yang terkait dengan pembangunan desa mapan. “Kami berharap kepada pihak perusahaan dan pihak NGO, karena ini sudah ditandatangani, maka harus konsisten untuk menjalankan kesepakatan itu. Kita menginginkan desa ini menjadi desa mapan,” harapnya.
Farhan mengungkapkan, dengan adanya kerja sama ini desa-desa binaan bisa memiliki ketersediaan infrastruktur cukup, perekonomian, dan masyarakatnya maju. Baik dari sisi kesehatan dan pendidikan, hingga kesejahteraan masyarakat itu sendiri. “Targetnya tiga desa ini sudah bisa mapan pada tahun 2024. Namun setiap tahunnya akan dilakukan evaluasi,” ungkapnya.
Farhan menegaskan, masuknya perusahaan tentu berpengaruh terhadap daerah, khususnya dalam pembangunan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Harapan besar kita kepada perusahaan adalah menggerakkan perekonomian. Desa di sekitar perusahaan dapat mengikuti perkembangan, khususnya di sektor perekonomian,” paparnya.
Dia mengapresiasi kepada semua pihak dengan adanya kesepakatan dalam membangun desa ini. Diharapkan dengan adanya kesepakatan ini menghasilkan kualitas yang terbaik. “Spirit membangun kita adalah mantap dan terdepan. Perubahan status desa tidak hanya status administrasi saja, namun secara riil desa tersebut benar-benar mantap,” paparnya.
“Saya atas nama pemerintah berharap adanya partisipasi dari semua pihak untuk bersama-sama membangun desa dalam rangka mewujudkan desa mantap dan terdepan. Saya juga berharap sebagai mitra pembangunan, Tropenbos dapat senantiasa memberikan masukan dan pendampingan terhadap desa. Desa yang sudah berstatus mandiri, bisa meningkat menjadi desa mapan,” pungkas Farhan.
Direktur Sustainability dan Corporate Communication ANJ Group, Nunik Maharani Maulan, mengatakan pihaknya mendukung program fokus dan mewujudkan desa mandiri. “Di mana pun kami beroperasi harus ada dampak positif buat masyarakat. Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus melibatkan pihak-pihak lain. Kami senang bisa merealisasikan apa yang kami diskusikan sebelumnya,” katanya.
Nunik menjelaskan, MoU ini baru satu langkah dari proses sebelumnya yang sudah dirintis. Langkah berikutnya akan ditindaklanjuti dengan diskusi untuk rencana kerja. Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pertemuan lagi dengan Tropensbos dan Mitra Pembangunan untuk mewujudkan cita-cita ini.
“Selain menyusun rencana kerja, dalam waktu dekat kami juga akan melakukan peningkatan program ekowisata. Selain ada pendidikan tentang lingkungan, juga menjadikan TNGP sebagai tempat kunjungan. Kemudian di Laman Satong akan diidentifikasi target market seperti apa,” ungkapnyaz
“Termasuk juga pemetaan sosial. Dari pemetaan sosial ini kami akan melihat hasilnya, mana yang bisa dikembangkan atau masuk ke dalam program desa fokus. Kemudian pengembangan ekonomi, ada pengembangan budidaya madu kelulut. Kemudian di tiga desa juga ada juga kelompok tani peduli api. Itu program konkrit,” tegas Nunik. (*)