KETAPANG, MENITNEWS.id – Assisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Ketapang, Edi Rasdiansyah, mengatakan Pemerintah Kabupaten Ketapang berkomitmen menekan sekecil mungkin angka stunting. Penurunan angka stunting ini masuk dalam visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Ketapang.
“Pencegahan stunting itu sesuai dengan visi dan misi bapak Bupati dan Wakil Bupati, terutama di visi yang ketiga, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Ketapang yang berkualitas dan memiliki daya saing,” kata Edi, saat membuka acara sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra BKKBN di Kecamatan Muara Pawan, Minggu (15/5).
Dia menjelaskan, ada korelasi antara visi dan misi terkait penanganan stunting. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Ketapang sangat mengapresiasi upaya semua pihak, termasuk sosialisasi yang dilakukan BKKBN bersama Komisi IX DPR RI di Muara Pawan.
“Tidak hanya pemerintah kabupaten yang bisa melakukan percepatan penurunan stunting, kami perlu juga dukungan BKKBN dan wakil-wakil masyarakat di DPR RI, seperti Bapak Alifudin dari Komisi IX DPR RI. Dan tentu saja dukungan dari seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Ketapang,” ujarnya.
Edi mengungkapkan, pada tahun 2024 nanti Pemerintah Pusat telah menargetkan penurunan stunting di angka 14 persen. Terkait hal itu, Kabupaten Ketapang akan berupaya semaksimal mungkin dalam mencapai target tersebut. Untuk itu Pemkab Ketapang meminta agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Ketapang bekerja sama atau keroyokan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Saat ini stunting di Ketapang diangka 23,6 persen dan dengan kerja keras semua pihak kami yakin Ketapang mampu mencapai target 14 persen di tahun 2022. Paling tidak kami dapat lebih memperkecil dari angka stunting yang ada sekarang,” ungkap Edi.
Sementara itu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat, mengatakan kegiatan sosialisasi program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting ini memang sengaja di lakukan ke 14 kabupaten/kota di Kalbar agar kasus-kasus stunting dapat dicegah. Terlebih lagi sesuai instruksi Pemerintah Pusat bahwa pada tahun 2022 angka stunting di semua daerah di angka 14 persen.
“Sosialisasi itu kami lakukan bersama Komisi IX DPR RI dengan sasaran seluruh masyarakat agar lebih memahami bagaimana mencegah terjadinya stunting. Dan juga untuk meningkatkan komitmen pemerintah mulai dari pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten/kota,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi IX DPR RI, Alifudinc mengatakan Komisi IX dan BKKBN telah melakukan kerjasama mendatangi masyarakat langsung ke daerah seperti masyakarat yang ada di Kecamatan Muara Pawan. “Anggota DPR RI dari Komisi IX di daerah pemilihannya masing-masing bersama ikut membantu mensosialisasikan penanganan dan percepatan penurunan stunting,” kata Alifudin.
Menurutnya, upaya yang dilakukan seluruh komponen baik itu BKKBN, Pemprov Kalbar, pemerintah daerah kabupaten/kota di Kalbar akan mampu mencapai target penurunan stunting 14 persen du tahun 2022. “Saya yakin kerja keras semua pihak, Kalbar mampu menurunkan stunting hingga amencapai target 14 persen di 2024,” tutupnya. (*)