KETAPANG, MENITNEWS.id – Pemerintah Kabupaten Ketapang menggelar layanan konsultasi (coaching clinic) Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Selasa (15/3). Kegiatan yang berlangsung di Kantor Bupati Ketapang tersebut diikuti pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Bupati Ketapang, Martin Rantan, mengatakan SAKIP merupakan wujud pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. “Setiap perangkat daerah harus paham alasan keberadaannya,” kata Martin.
Dia menjelaskan, sebagai kepala perangkat daerah dan pejabat pimpinan tinggi pratama dalam penyusunan anggaran harus berbasis kinerja. Pemilihan program dan kegiatan harus sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan (program follow result). “Sehingga besaran anggaran yang dialokasikan adalah yang mendukung pencapaian prioritas pembangunan,” jelasnya.
Dia menegaskan, saat ini tidak lagi berfokus pada bagaimana realisasi anggaran, tetapi bagaimana capaian kinerja terhadap sasaran dan hasil yang sudah ditargetkan. “Untuk itu sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama harus dapat melaksanakan fungsi manajerial,” ungkapnya.
Ada beberapa fungsi manajerial yang harus dilaksanakan. Di antaranya perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. “Perencanaan itu menetukan tujuan dan menetapkan strategi hingga mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan,” paparnya.
“Pengorganisasian yaitu menentukan siapa melakukan apa dan bertanggung jawab kepada siapa. Sementara pengarahan yaitu tidak hanya mengarahkan, tetapi harus mampu memotivasi bawahan. Sedangkan pengendalian yaitu memantau kinerja dan membandingkan dengan tujuan,” lanjut Martin.
Dia meminta kepada peserta kegiatan coaching clinic SAKIP untuk dapat mengikutinya dengan baik dan segera melakukan perbaikan dan peningkatan terhadap kinerja masing-masing perangkat daerah. “Kepada bapak narasumber kami berharap bapak bisa berbagi pengalaman dan strategi sehingga Kabupaten Ketapang kedepannya dapat lebih baik lagi dalam implementasi SAKIP,” pungkas Martin. (*)