KETAPANG, MENITNEWS.id – Pembangunan Jembatan Pawan VI dimulai. Pembangunan ditandai dengan pemancangan tiang rangka baja oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan, Selasa (14/12). Jembatan tersebut berada di Desa Ulak Medang, Kecamatan Muara Pawan dan akan menghubungkan ke sejumlah daerah di beberapa kecamatan.
Pada kesempatan itu, Martin juga melakukan pencanangan desa fokus pengembangan lebah madu di Desa Ulak Medang, Kecamatan Muara Pawan. Diharapkan, dengan adanya jembatan tersebut diharapkan akses keluar masuk ke daerah pedalaman lebih mudah dijangkau. Dengan demikian, aktivitas perekonomian masyarakat juga diharapkan meningkat.
Dalam kesempatan tersebut, Martin, mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada pihak yang terlibat aktif pada pelaksanaan pembangunan jembatan kerangka baja Pawan VI dan pencanangan desa fokus pengembangan lebah madu di Desa Ulak Medang dan Desa Makmur.
“Pada hari ini kita lakukan pemancangan tiang pertama jembatan rangka baja Pawan VI sekaligus akan melakukan pencanangan desa fokus pengembangan lebah madu hutan. Semoga kegiatan kita pada hari ini berjalan lancar dan sukses seperti yang telah direncanakan,” ucap Martin.
Martin menjelaskan, tujuan pembangunan jembatan rangka baja ini adalah untuk memperlancar arus lalu lintas dan aksebilitas transportasi, guna menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, budaya, serta mendukung pertahanan dan keamanan.
“Tentunya jembatan ini bukanlah pembangunan jembatan yang terakhir yang akan kita bangun di Kabupaten Ketapang, akan tetapi kedepannya masih terus dilakukan pembangunan infrastruktur serupa lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun, pembangunan akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan kemampuan keuangan daerah,” jelas Martin.
Sementara tujuan dari konsep desa fokus adalah agar bisa mendorong perlindungan potensi sumber daya alam serta pengembangan potensi wisata melalui upaya pengelolaan dan pelestarian tradisi lokal dalam pemanfaatan lebah madu. “Ini kami lakukan karena di Desa Ulak Medang masih terdapat potensi sumber daya hutan yang masih terpelihara dengan baik sebagai habitat alami dari lebah madu hutan,” ungkapnya.
“Masyarakat sekitar juga masih menggunakan cara-cara tradisional dalam mendapatkan madu terbaik, sehingga hal ini perlu kita kembangkan, bahkan juga sangat berpotensi sebagai objek wisata,” pungkasnya. (*)