Wabup Dorong Perbaikan Drainase di Kota Ketapang

teks foto
DISKUSI : Wabup Ketapang, Farhan, didampingi Sekda Ketapang, Alexander Wilyo, memimpin diskusi penyusunan RDTR OSS di Kota Ketapang, kemarin (10/11).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Wakil Bupati Ketapang, Farhan, mengatakan penyusunan tata ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan jangka panjang dan berdampak positif pada kemasyarakatan. Oleh karena itu, seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, harus bersama-sama mencarikan formulasi yang terbaik.

Hal tersebut disampaikan Farhan, saat memimpin diskusi penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Online Single Submission (OSS) di kawasan perkotaan Ketapang, Rabu (10/11). Diskusi yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, berlangsung di ruang rapat Pendopo Bupati Ketapang.

Pada kesempatan tersebut, Farhan, meminta kepada seluruh perangkat daerah yang hadir untuk menemukan pola fikir terkait formulasi penyusunan rencana tersebut. “Pemda harus terus mencari formulasi agar suatu wilayah tertata dengan baik sehingga pengaruh yang terkait dengan kondisi kemasyarakatan bisa tertata baik,” kata Farhan.

Farhan berharap ada ide-ide yang baru dalam menata Kota Ketapang. Mulai dari penataan bangunan, jalan, dan drainase. Hal ini penting agar Kota Ketapang terlihat indah, tidak semrawut, dan tidak kalah pentingnya tidak tergenang banjir. Di mana Kota Ketapang berada di kawasan delta.

“Kabupaten Ketapang ini memang daerah delta yang mana daratannya sedikit tinggi dari permukaan sungai. Jadi drainase saluran air menjadi penting bagi Kota Ketapang dan harus kita konsep dengan drainase yang besar, sehingga bisa menjadi saluran induk pengeluaran air,” ungkapnya.

Penataan drainase di Kota Ketapang saat ini masih belum terkoneksi dengan baik. Banyak saluran drainase tidak terhubung dengan drainse induk, sehingga saat turun hujan sering terjadi genangan banjir. Selain itu juga, banyak juga drainase yang tersumbat karena minimnya perawatan. Termasuk juga penyempitan saluran air karena pembangunan di sekitarnya.

Kegiatan diskusi yang juga dihadiri Direktur Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional RI, diharapkan bisa memunculkan dan menemukan formulasi dari permasalahan tata ruang di Kota Ketapang, salah satunya permasalahan drainase. (*)

Berita Terkait