KETAPANG, MENITNEWS.id – Pembangunan waterfront city di Ketapang akan diletakkan di bantaran Sungai Pawan, tepatnya di Kelurahan Kauman Kecamatan Benua Kayong. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Ketapang, Farhan, saat meninjau langsung lokasi pembangunan waterfront city, Kamis (4/11).
Peninjauan lokasi tersebut dalam rangka penetapan titik pembangunan dan berdiskusi bersama masyarakat setempat. Saat ini Pemerihtah Kabupaten Ketapang masih melakukan sejumlah langkah dalam tahapan perencanaan pembangunan waterfront city.
“Waterfront city hari ini adalah sebuah rencana yang sedang kita bahas. Kita masih punya empat syarat. Hari ini juga sedang kita bahas mengenai UKL UPL. Kita bahas ketersediaan anggaran. Kita bahas juga rekomendasi penetapan lokasi dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan. Kita masih melengkapi itu,” ungkap Farhan.
Dia menjelaskan, dari titik pembangunan, waterfront city akan dibangun menjadi dua sayap. Sayap kanan akan bergerak ke arah Keraton Matan Tanjungpura. Sementara sayap kirinya mengarah ke Jembatan Pawan I. Salah satu yang akan menjadi daya pikat Kabupaten Ketapang tersebut direncanakan akan membentang 1,8 kilometer.
“Kita akan bangun seperti jembatan yang menyusuri Sungai Pawan ini. Kita tidak akan menggangu aset-aset yang dimiliki masyarakat. Kami butuh mendiskusikannya terus dengan masyarakat. Kami tidak mau ketika ini final, tetapi dalam pelaksanaannya banyak hambatan-hambatan,” ujarnya.
Mengenai anggaran, Pemerintah Kabupaten Ketapang tengah melakukan koordinasi, baik ke Pemerintah Provinsi Kalbar maupun Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Kalau sudah clear semua dalam konteks perencanaan, kita berkoordinasi dengan Kementerian PU, kita mendapat bantuan di sana. Kita sharing nanti berapa, sepanjang tahun 2022 itu bisa goal kegiatan ini, berarti kita akan mulai di 2022. Tapi kalaupun tidak, kita tetap akan berjuang. Ini harus terwujud kami memimpin. Setidak-tidaknya kami bisa meletakkan titik pertama dulu,” tegasnya.
Salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Kauman, Zamzam Zainul (65), sangat menyambut baik dan mendukung rencana pemerintah tersebut. “Kami sebenarnya juga mengidam-idamkan pembangunan seperti ini. Ini dapat menjadi destinasi wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kecil,” ungkapnya.
Dia berharap, pembangunan ini dapat segera terwujud. Dirinya juga berharap dalam tahap pembangunan nanti tidak merugikan masyarakat yang bermukim di bantaran sungai. (*)