KETAPANG, MENITNEWS.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ketapang menyampaikan pandangan umum terhadap Raperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ketapang tahun 2022 pada Rapat Paripurna, Senin (18/10).
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Ketapang, M. Febriadi, didamping Wakil Ketua DPRD Ketapang, Jamhuri Amir. Wakil Bupati Ketapang, Farhan, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, hadir langsung pada rapat pandangan umum tersebut.
Pandangan umum anggota DPRD terhadap Raperda APBD Ketapang tahun 2022 disampaikan oleh beberapa anggota dewan. Di antaranya Achmad Sholeh. Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Ketapang harus mampu menggali sumber-sumber pendapatan secara luas guna meningkatkan PAD. Selain itu, penggunaan pendapatan harus lebih efektif dan tepat sasaran yang lebih mengendapkan program prioritas pembangunan.
“Diharapkan, anggaran yang dikeluarkan dapat dirasakan masayarakat luas. Selain itu, guna mewujudkan visi misi Bupati Ketapang, kita perlu punya daya saing yang kuat dengan mempersiapkan SDM yang lebih siap,“ kata legislator Partai Golkar itu.
Diharapkan juga pada anggaran 2022 perlunya mendukung kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pelatihan keterampilan ekonomi kreatif serta mengembangkan produk-produk lokal berbasis di daerah agar dapat dilaksanakan hingga akhir tahun 2022.
“Dinas terkait untuk memprogramkan anggaran pembangunan yang masih belum tuntas, seperti pembangunan infrastruktur, jalan dan jembatan dan perlunya mengalokasikan anggaran pemeliharaan infrastruktur. Tidak kalah penting juga pembinna dan fasilitas dalam bidang olahraga harus menjadi prioritas dalam APBD tahun 2022,” ungkapnya.
Anggota dewan lainny, Yakobus Dingum Sudianto, menyarankan APBD tahun 2022 mengakomodir kegiatan-kegiatan pasar bagi produk-produk UKM, karena selama ini kendala terletak pada pasar yang belum tergambarkan dalam RAPD Tahun 2022. Selain itu juga, perhatian khusus dengan produksi pangan hewani maupun nabati, khususnya swadaya beras juga belum tergambarkan dalam rancangan APBD.
Dia menjelaskan, berkaitan dengan industri, Kabupaten Ketapang memiliki potensi yang sangat pesat, baik wisata alam maupun seni budaya. Namun yang mejadi permasalahan yaitu pada infrastruktur sebagai pendukung utama yang masih jauh dari harapan. “Diharapkan pada APBD tahun 2022 paling tidak ada kegiatan Grand Design Pariwisata di Kabupaten Ketapang,” harapnya.
Ketua DPRD Ketapang, M. Febriadi, mengatakan agar apa yang disampaikan oleh para anggota DPRD tersebut hendaknya menjadi masukan dan mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Ketapang. (*)