Lima Akar Penyangga UMKM Diresmikan

Teks foto
DUKUNG UMKM : Sekda Ketapang, Alexander Wilyo, mengandiri acara peluncuran lima akar penyangga UMKM Tanah Kayong, kemarin (25/9). Sekda mendukung pengembangan UMKM di Ketapang.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Sekretaris Daerah Ketapang, Alexander Wilyo, menghadiri acara peluncuran lima akar penyangga UMKM Tanah Kayong, di Kampus Politeknik Negeri Ketapang, Sabtu (25/9). Acara peluncuran dibuka Gubernur Kalbar, Sutarmidji, secara virtual. Acara itu itu mendapatkan dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno.

Peluncuran juga ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama lima akar penyangga UMKM Tanah Kayong, yaitu Direktur Politeknik Negeri Ketapang, Pimpinan JNE Ketapang, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Palung, Ketua HIPMI Ketapang dan lima pimpinan perbankan di Ketapang, yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri, BSI dan Bank Kalbar.

Lima akar penyangga UMKM Tanah Kayong merupakan sinergi lima elemen untuk mengembangkan ekonomi kreatif, kewirausahaan dan pengembangan UMKM di Kabupaten Ketapang dan Kabupatan Kayong Utara. Ini merupakan kolaborasi peran Politeknik Negeri Ketapang, fasilitator/pendamping UMKM, lembaga keuangan, distribusi dan marketing digital.

Alex mengatakan, Pemerintah Kabupaten Ketapang sangat mendung terhadap pengembangan UMKM. Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah telah mengatur semua hal yang berkenaan dengan pengembangan UMKM, mulai dari kriteria, aspek perizinan serta bagaimana peran serta pemerintah pusat dan daerah dalam pemberdayaan usaha mikro.

“Pemerintah berkewajiban menentukan peruntukkan tempat usaha yang meliputi pemberian lokasi dipasar, sentra industri, lokasi pertanian rakyat, lokasi yang wajar bagi pedagang kaki lima dan lokasi lainnya,” kata Alex.

Dia menjelaskan, keberadaan UMKM di Ketapang sangatlah penting, karena UMKM jelas mendorong percepatan pencapaian lima dari Pemerintah Kabupaten Ketapang, yakni memperkokoh landasan perekonomian masyarakat.

“Saya mendukung pengembangan UMKM yang ada di Kabupaten Ketapang. Selanjutnya saya mendorong agar para dinas terkait, pelaku bisnis, pengusaha besar, bank swasta maupun bank pemerintah, Politeknik Negeri Ketapang agar dapat memberikan bimbingan bantuan dan menjadi orang tua asuh bagi pengembangan UMKM di Ketapang,” tegasnya.

“Berikan sentuhan teknologi dan inovasi, baik dari bentuk produk maupun dalam pengemasan produk. Lakukan strategi branding sehingga UMKM Ketapang dapat naik kelas dan mampu menembus pasar lokal regional bahkan Internasional,” tambah Alex.

Direktur Politeknik Negeri Ketapang, Endang Kusmana, mengatakan UMKM merupakan pilar utama perekonomian Indonesia, karena mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada dan dapat menghimpun 60,4 persen dari total investasi. Akan tetapi di masa pandemi dari jumlah 64,19 juta UMKM sebesar 82,9 persen terkena dampak covid-19 dan hanya 5,9 persen yang mengalami pertumbuhan.

“Untuk itu, kami melalui tri dharma perguruan tinggi mendorong lahirnya para wirausahawan dari kampus, inovasi dan standarisasi produk hasil riset dosen dan pendampingan untuk UMKM tangguh,” katanya.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Palong yang juga sebagai inisiator Marketplace Kayongku, Ari Wibawanto, mengatakan saat ini di Indonesia pelaku UMKM yang sudah menggunakan platform digital mencapai 11,7 juta. Diharapkan di tahun 2030 mencapai 30 juta. Untuk itu, pihaknya mendorong UMKM agar memanfaatkan perkembangan Marketplace Kayongku dalam memasarkan produknya. (*)

Berita Terkait