Sekda; Pembangunan BTS Harus Tuntas

AUDIENSI : Sekda Ketapang, Alexander Wilyo, melakukan audiensi pembahasan penyelesaian administrasi pinjam pakai lahan pembangunan BTS USO di Kabupaten Ketapang, kemarin (6/9).

KETAPANG, MENITNEWS.ID – Dari 262 desa/kelurahan di Kabupaten Ketapang, sampai tahun 2021, sekitar 55 persen desa masih belum terjangkau sinyal telepon seluler. Kementerian Kominfo RI melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), akan menyediakan dibangun di wilayah Kabupaten Ketapang sinyal 4G di seluruh desa dan kelurahan.

Kondisi wilayah Kabupaten Ketapang, beserta kewenangan telekomunikasi merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, maka kenyataan tersebut selalu dikomunikasikan Dinas Kominfo Ketapang kepada BAKTI Kementerian Kominfo RI. Selama ini sudah membantu 22 menara telekomunikasi di wilayah Kabupaten Ketapang sejak 2012-2019.

Hasil komunikasi yang intensif, pada 2020 Kabupaten Ketapang mendapat bantuan fisik pembangunan menara BTS untuk 97 desa. Berikut menara induk (POI) dan menara refeater untuk meneruskan gelombang dari menara induk ke menara di desa-desa. Selain untuk mendukung telekomunikasi masyarakat, selama ini BAKTI Kominfo RI juga membantu fasilitas internet untuk puskemas dan sekolah setingkat SMA di wilayah Kabupaten Ketapang.

Pembangunan BTS ini direncanakan bertahap sampai tahun 2024. Di mana salah satu tujuannya adalah pemerataan akses telekomunikasi, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang selama ini tidak menjadi sasaran bisnis operator telekomunikasi. Termasuk mendukung pelayanan publik seperti kantor desa, dan pusat pelayanan di wilayah yang akan mendapat bantuan tersebut.

Pada Senin (6/9) dilakukan pertemuan yang dipimpin langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo. Pertemuan di Kantor Bupati Ketapang ini terkait audiensi pembahasan penyelesaian administrasi pinjam pakai lahan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) di Kabupaten Ketapang.

Kabupaten Ketapang tahun 2021 mendapat kuota 98 menara BTS, satu menara POI dan satu menara repeater dari BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informasi. “Saya harap tahun 2021 pembangunan menara ini bisa tuntas. Pemerintah daerah siap mendukung,” ujar Alexander Wilyo.

Alex berharap pembangunan BTS ini tidak hanya di kecamatan, tetapi juga sampai ke desa, bahkan ke pelosok terpencil. “Kita berharap pembangunan menera ini bisa dilakukan di daerah terpencil sehingga masyarakat terpencil juga bisa mengakses sinyal,” harapnya.

Audiensi ini juga dihadiri Plt. Kadis Kominfo, Kadis Pendidikan, Kadis Kesehatan, Kadis PM dan PTSP, Kabag Hukum, BAKTI dari Kominfo Pusat dan staf terkait. (*)

Berita Terkait