KETAPANG, MENITNEWS.id – Bupati Ketapang, Martin Rantan, menyampaikan pidato Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun 2020. LKPj tersebut disampaikan pada rapat paripurna yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ketapang pada Senin (29/3).
Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Ketapang, Suprapto, didamping Wakil Ketua DPRD Ketapang, Mat Hoji, dan Jamhuri Amir. Rapat juga dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Ketapang. Hadir juga Asisten I, II dan III Sekda Ketapang, Donatus Franseda, Marwan Noor, dan Heronimus Tanan, dan undangan lainnya.
Martin menyampaikan 22 pencapaian kinerja selama tahun 2020. Capaian itu sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berbasis visi, misi dan prioritas pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJM Ketapang 2016-202.
Terkait anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020 berdasarkan data audit, pendapatan daerah pada APBD dengan rencana Rp2.140.965.079.896,44 terealisasi pendapatan sebesar Rp2.259.722.165.911,42. Belanja tidak langsung terealisasi sebesar Rp1.123.976.177.597,70, dan belanja langsung terealisasi sebesar Rp1.017.489.005.560,53.
Selanjutnya terdapat penerimaan pembiayaan daerah tahun 2020 sebesar Rp121.500.186.096,40, dan adanya pengeluaran pembiayaan yang dimanfaatkan untuk penyertaan modal sebesar Rp5.000.000.000, maka terdapat silva tahun 2020 sebesar Rp234.757.168.844,59.
Usai menyapaikan LKPj, Martin memaparkan program-program pembangunan dalam rangka menghidupkan perekonomian masyarakat. Di antaranya kawasan potensial cepat tumbuh di Kuala Tolak Kecamatan Matan Hilir Utara.
Selanjutnya untuk mendukung pelestarian alam lebah madu masyarakat Desa Ulak Medang, pemerintah yang telah bekerjasama dengan pihak perusahaan akan mengunakan jalan holing akses jalan dari Kuala Tolak menuju Ulak Medang. “Pada tahu ini tersedia anggaran Rp6,5 milliar untuk pambangunan Jembatan Pawan 6 yang menghubungkan Desal Ulak Medang dengan Desa Makmur Abadi Kecamatan Sungai Melayu Rayak. Dari Makmur Abadi akan ada jalan koredor melalui perusahaan PT. BGA menuju rekolasi pembangunan bandara,” jelasnya
Selain itu, di Matan Hilir Selatan ada 13 ribu hutan produksi yang akan dikonvernsi dan 18 ribu hutan produksi tetap yang akan diusulkan suku cadangan pangan (food estate).
Martin juga menyampaika pembangunan pelabuhan laut peti kemas di Kendawangan atau di Pagar Mentimun. Dia menunjuk para camat untuk menjadi koordinator penanganan kesedian pangan di setiap kecamatan. “Titik akhir dari uraian pembangunan ini kita akan menciptakan distinasi wisata agro forestry dan industri,” ungkap Martin. (*)