KETAPANG, MENITNEWS.id – Sebagai upaya pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan di wilayah Ketapang, Pemerintah Ketapang menggelar apel gabungan satgas penanganan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Apel digelar di halaman Kantor Bupati Ketapang, Selasa (2/3). Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Wakil Bupati Ketapang, Farhan.
Farhan mengatakan, apel tersebut bertujuan mengecek kesiapan personil gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri, Satpol PP, BPBD Manggala Agni, damkar, organisasi dan elemen masyarakat dalam menghadapi Karhutla. “Ini dilakukan agar penanganan dan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Ketapang ini merupakan kerangka partisipatif Forkopimda, organisasi masyarakat serta masyarakat lokal,” katanya.
Dia menjelaskan, melalui revitalisasi kearifan lokal dan pengintegrasian teknologi modern dalam pengendalian dan penanggulanganan karhutla, diharapkan karhutla di Ketapang dapat ditekan seminimal mungkin. “Pengendalian karhutla adalah tanggung jawab semua pihak, baik pemerintahan, masyarakat maupun swasta, sehingga keberhasilan dalam rangka pengendalian karhutla sangat tergantung dari peran aktif serta komitmen para pihak terkait,” jelasnya.
Menurutnya, penanggulangan karhutla tidak dilakukan sendiri-sendiri, melainkan harus dilakukan secara sinergis oleh semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, Pemerintah Kabupaten, swasta dan masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan amanat Inpres Nomor 16 Tahun 2011 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang telah menginstruksikan kepada 15 menteri atau lembaga, termasuk Gubernur dan bupati/walikota untuk melakukan tugas pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya masing-masing.
“Kami meminta kepada seluruh petugas yang tergabung dalam penanganan asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Ketapang tahun 2021 agar tetap siaga dan memastikan peralatan sudah siap siaga setiap saat,” pintanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Ketapang, Mat Hoji, mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Itu disampaikan mengingat beberapa pekan terakhir titik api di Ketapang mulai bermunculan. “Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Ketapang agar tidak membuka lahan dengan membakar. Karena kita ketahui bersama saat ini sudah masuk musim kemarau, pada tahun 2021 ini kasus kebakaran bisa diminimalisir dan diatasi,” katanya.
Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut perlu peran serta masyarakat. “Kita harap kejadian kebakaran hutan dan lahan separti tahun-tahun sebelumnya tidak terulang kembali di tahun 2021. Sebab dampaknya sangat merugikan kita semua. Kedepan, kita juga minta perusahaan bisa memfasilitasi masyarakat sekitarnya jika ada yang ingin menggarap lahan milik mereka,” pesan Mat Hoji. (as)