KETAPANG, MENITNEWS.id – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengelar agenda penguatan SMK Ketapang melalui link and match dengan Industri Dunia Usaha dan Kerja (IDUKA) tahun 2021, di Hotel Nevada Ketapang, Sabtu (27/2) pagi. Acara dibuka oleh Asisten III Bidang administrasi umum Setda Ketapang, Heronimus Tanam.
Heronimus Tanam mengatakan, meski sekarang SMA dan SMK menjadi kewenangan provinsi, pihaknya tetap berkomitmen untuk mendukung kegiatan untuk kemajuan SMK. “Pemerintah berkomitmen untuk mendukung kegiatan SMK. Bentuknya bisa saja sinkronisasikan antara dunia usaha dan sekolah. Kedepan Ketapang juga akan dibangunkan SMK unggulan. Lahannya Pemda yang akan bebaskan,” katanya.
Tanam menjelaskan, di setiap kesempatan, Pemerintah Daerah Ketapang tetap menyerukan agar industri yang berinvestasi di Ketapang tetap menyerap tenaga dari daerah setempat. Tujuannya agar keberadaan industri dan perusahaan di Ketapang dapat dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Ketua MKKS SMK Ketapang, Erini, mengatakan agenda kali ini bertujuan mensinergikan atau menyelaraskan kurikulum antara pihak SMK hingga Politeknik Ketapang dengan dunia industri dan dunia kerja. “Langkah kami adalah perlu sinkronisasi kurikulum. Harapan kami lulusan SMK di Ketapang bisa menempati pekerjaan yang ada di perusahaan yang berinvestasi di Ketapang,” kata Kepala SMKN 2 Ketapang itu.
Pihaknya akan menyiapkan kompetensi yang ada di sekolah yang kemudian akan diselaraskan dengan kebutuhan industri. Sehingga ketika lulus nanti, siswa SMK dapat terserap di dunia industri yang ada di Ketapang. Artinya kompetensi yang disiapkan sekolah sama dengan kompetensi yang diperlukan oleh industri iunia usaha dan kerja.
“Kami memiliki kewajiban untuk bersatu padu dengan dunia industri. Dimulai dengan sinkronisasi kurikulum. Harapan kami setelah ini, kami dan industri berkerja erat. Guru kami bisa magang di industri. Tenaga yang ada di industri bisa menjadi guru tamu di sekolah kami,” harapnya.
Meski demikian, Erini tetap menyarankan agar lulusan SMK dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan vokasi di Politeknik Negeri Ketapang. “Kita juga sudah kerja sama dengan Politeknik Ketapang, setelah lulus mereka bisa bekerja, karena kami ada kompetensi kewirausahaan. Yang kedua pilihannya adalah tetap melanjutkan. Kami mengarahkannya ke vokasi,” lanjutnya.
Erini menambahkan, di Ketapang terdapat 22 SMK dengan rincian 15 SMK negeri dan tujuh SMK swasta dengan jumlah siswa 8.188 orang. Dari jumlah tersebut terdapat 25 jurusan yang siap disinkronisasi kurikulum dengan dunia industri. (*)