KETAPANG, MENITNEWS.id – Hingga 11 Januari 2021 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Ketapang mencapai 377 kasus. Dari jumlah tersebut, 17 orang masih menjalani isolasi. Baik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Agoesdjam Ketapang, fasilitas khusus BSM dan isolasi mandiri.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Ketapang, Maryanto, dari 17 pasien yang menjalani isolasi, empat pasien di antaranya diisolasi di RSUD dr Agoesdjam, tujuh pasien diisolasi di fasilitas khusus BSM dan enam orang menjalani isolasi mandiri. “Hari ini tidak ada tambahan kasus Covid-19. Namun, yang masih menjalani isolasi terdapat 17 orang,” ketanya, kemarin (11/1).
Maryanto menjelaskan, berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI tentang teknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanganan Covid-19 tidak hanya dilaksanakan dari sisi penerapan protokol kesehatan saja, namun juga intervensi vaksinasi sebagai bagian dari pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Menurutnya, vaksin Covid-19 adalah suatu produk biologi yang diberikan kepada orang yang sehat untuk mencegah tertular dari Covid-19. Hal ini merupakan cara ampuh mengendalikan Covid-19. “Namun melihat situasi yang terjadi sebelum dan sesudah vaksinasi, pemerintah tetap mendorong masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin,” imbaunya.
Dia mengungkapkan, ada hal yang perlu informasikan kepada masyarakat Ketapang terkait kehalalal vaksin Covid-19. Menurutnya, MUI telah selesai melakukan audit terhadap vaksin Covid-19 yakni, Sinovac dan menyepakati bahwa vaksin tersebut suci dan halal. Hal ini disampaikan oleh MUI melalui kanal Youtube MUI pada 8 Januari.
Namun, terkait dengan aspek keamanan dan kebolehan penggunaannya akan diserahkan kepada BPOM. Kemudian BPOM akan memberikan keterangan bahwa vaksin belum boleh disuntikkan sebelum dikeluarkannya rekomendasi dari BPOM. “Vaksin telah didistribusikan ke daerah-daerah, tapi belum disuntikkan. BPOM akan mengeluarkan hasil sebelum 13 Januari 2021, baru kemudian dilakukan vaksinasi,” paparnya.
Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap. Terlebih dahulu akan dilakukan kepada tenaga kesehatan dan pihak-pihak yang terlibat kepada pelayanan publik. Setelah itu baru menyasat kepada masyarakat umum. Masyarakat diimbau untuk tidak salah dalam hal menanggapi isu-isu yang tidak benar tentang vaksinasi ini. Vaksinasi ini adalah cara untuk memutus mata rantai penyebaran dan menyudahi pandemi Covid-19. (*)