KETAPANG, MENITNEWS.id – Pemerintah Daerah Ketapang mendapat kepercayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penerima program sekolah penggerak tahun 2021. Hal ini pun disambut baik oleh Pemerintah Daerah Ketapang.
Bupati Ketapang, Martin Rantan, mengatakan Ketapang siap bekerjasama dan bersedia dipilih oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk menjadi percontohan dalam pelaksanaan program sekolah penggerak tahun ajaran 2021-2022. “Program sekolah penggerak ini sejalan dengan visi dan misi Bupati Ketapang yang keempat yaitu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” kata Martin, belum lama ini.
Martin berharap dengan dipilihnya Ketapang sebagai pelaksana program sekolah penggerak dapat semakin mempercepat peningkatan kualitas sumber daya pendidikan di Ketapang, khususnya dan di Indonesia pada umumnya. “Kami menyambut baik program ini dan semoga program ini dapat berjalan lancar dan sukses,” harapanya.
Kepala Dinas Pendidikan Ketapang, Jahilin, mengatakan sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta non-kognitif (karakter) yang diawali dengan SDM kepala sekolah dan guru yang unggul. Program ini akan berlanjut dalam kurun waktu tiga tahun.
Jahilin menjelaskan, pada tahun pertama ini, hanya akan ada tiga sekolah yang akan ditunjuk menjadi sekolah percontohan tersebut. Masing-masing satu sekolah, mulai dari tingkat TK, SD dan SMP. “Untuk tahun pertama ini, nanti akan ditunjuk tiga sekolah yang dianggap sudah memenuhi syarat-syarat tertentu. Nanti di Ketapang sesuai kewenangan kita akan ada di tingkat TK, SD dan SMP,” katanya.
Jahilin menambahkan, dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat, di tahun 2021 ini, hanya ada empat daerah yang ditunjuk pemerintah pusat sebagai penerima program sekolah penggerak yakni, Kabupaten Ketapang, Kubu Raya, Sintang dan Kota Pontianak. Sementara secara nasional akan ada 2.800 sekolah yang berasal dari 100 kabupaten/kota se Indonesia.
Meski telah mengantongi sekolah-sekolah yang berpotensi dijadikan sekolah penggerak di Kabupaten Ketapang, pihaknya belum menentukan sekolah mana saja yang nantinya akan dijadikan sekolah percontohan dari pemerintah pusat tersebut.
“Guru-guru pilihan dengan SDM yang berkualitas nanti juga akan kita tempatkan di sekolah penggerak. Nanti dari sekolah penggerak yang sudah ada ini, dia akan menularkan kepada sekolah-sekolah lain, menjadi contoh, menjadi rujukan, menjadi model dan dia menjadi sumber teladan,” papar Jahilin.
Lebih jauh Jahilin menjelaskan, program sekolah penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan yakni, pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data dan digitalisasi sekolah.
Selain membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, program sekolah penggerak juga akan mampu mempercepat mutu pendidikan di daerah. Selian itu program tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM satuan pendidikan hingga mampu menjadi daerah rujukan praktek baik dalam pengembangan sekolah penggerak. (*)