KETAPANG, MENITNEWS.id – Raja Ulu Aik, Petrus Singa Bansa, mengukuhkan domong adat Benua Simpang. Pengukuhan sekaligus pelantikan demong adat tersebut dirangkai dalam kegiatan peresmian rumah adat Dayak Simpang Hulu pada Sabtu (28/11). Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Ketapang, Martin Rantan.
Sebelum prosesi pengukuhan adat dilakukan, terlebih dahulu dilakukan makan beradat yang diikuti oleh seluruh masyarakat yang hadir dalam kesempatan tersebut. Selain pengukuhan, juga dilakukan pelantikan terhadap lembaga pengurus adat.
Pengukuhan demong adat tersebut di antaranya LM Arif, yang dikukuhkan sebagai Kanuroh Awam III Banua Simpang beserta para pateh, dan Tamongongk Adat 15 Desa se-Kecamatan Simpang Hulu serta dilaksanakan juga pelantikan dan pengukuhan Pengurus Lembaga Adat Kenduruhan Awan III Banua Simpang.
“Daulat diwata di pucuk mengukup di bawah menengadah, dan atas restu para leluhur serta raja-raja Ulu Aik sebelum saya, maka dengan ini saya Petrus Singa Bansa Raja Ulu Aik ke-51 resmi mengukuhkan dan melantik saudara-saudara sebagai domong adat Banua Simpang. Di antaranya LM Arif sebagai Kanuroh Awan III Banua Simpang, para Pateh 15 desa se-Banua Simpang, para Tamongongk 15 desa seaBanua Simpang dan seluruh pengurus Lembaga Adat Kenduruhan Awan III Banua Simpang,” ucap Raja Ulu Aik dalam maklumatnya.
Petrus berharap, agar semua pengurus yang telah dikukuhkan dan dilantik diberikan kekuatan dan petunjuk dalam menjalankan tugas, tanggung jawab dan wewenang, baik sebagai demong adat dan Pengurus Lembaga Adat Banua Simpang. “Semoga semua dapat menjaga, mempertahankan dan menegakkan hukum adat, adat istiadat, ritual adat, tradisi adat dan budaya Dayak di Banua Simpang, dengan sejujur-jujurnyanga dan seadil-adilnya,” harapnya.
Selain itu, pada rangkaian acara pengukuhan para demong adat se-Kecamatan Simpang Hulu, juga dilaksanakan pemberian dan pengukuhan gelar adat Patih Jaga Banua kepada Alexander Wilyo oleh Raja Ulu Aik, Petrus Singa Bansa, bersama Kanuroh serta seluruh Pateh dan Tamongongk adat, selaku tokoh adat dan tokoh masyarakat Dayak Kabupaten Ketapang yang konsisten memperjuangkan, melestarikan, mempertahankan dan menjaga adat istiadat, tradisi serta budaya Dayak di Kabupaten Ketapang. (*)