
KETAPANG, MENITNEWS.id – Hari Kesaktian Pancasila tahun 2020 di Ketapang diperingati dengan menggelar upacara di Halaman Kantor Bupati Ketapang pada Kamis (1/10) pagi. Dandim 1203 Ketapang, Letkol Kavaleri Suntara Wisnu Budi Hidayanta, bertindak sebagai inspektur upacara. Perwira upacara, Kapten Inf Suparno, dan Komandan Upacara, Kapten Inf Budi S.
Upacara dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ketapang. Di antaranya Pj Sekda Ketapang, Heronimus Tanam, Kajari Ketapang Dharma Bella Tymbazs, Asisten I Bidang Pemerintahan, Donatus Franseda, Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan, Marwannoor, Ketua DPRD Ketapang, M. Febriadi, Danlanal Ketapang diwakili Palaksa Lanal Ketapang, Mayor Laut (P) Fitriana Cahyani Ardi, Kapolres Ketapang diwakili Kabagren, AKP Jumadi, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Ketapang, para kepala bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Ketapang dan undangan lainnya.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilangsungkan dengan menerapkan protokol kesehatan. Setiap tamu undangan yang hadir diwajibkan mengenakan masker serta menempati posisi yang telah diatur jaraknya. Upacara tersebut digelar dengan pengibaran bendera Merah Putih penuh satu tiang.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2020 mengangkat tema “Indonesia Maju Berdasarkan Pancasila”.
Usai upacara, Penjabat Sekretaris Daerah Ketapang, Heronimus Tanam mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat harus menerapkan karakter dan nilai Pancasila. “Harapan saya dengan memperingati hari kesaktian Pancasila, kita mengingatkan kembali bahwa Pancasila itu sakti. Butir-butir Pancasila itu sekarang tidak dipersoalkan lagi, kita NKRI,” katanya.
Tanam berharap kepada masyarakat,’terlebih pada kalangan muda, untuk tetap harus menjaga, menerapkan dan tidak meragukan dasar negara, ideologi bangsa yakni Pancasila. “Kultur Indonesia santun, toleransi, agamis. Kita harap kalangan muda tidak dapat dengan mudah terpengaruh sehingga kultur yang telah baik itu tidak terkikis. Saya harap masyakarat khususnya kalangan muda tetap menanamkan karakter Pancasila,” ucapnya.
Menurutnya, dengan momentum seperti ini, menjadi salah satu sarana yang tempat dalam menanamkan jiwa Pancasila bagi anak bangsa. Sebab saat ini pelajaran Pancasila tak sama seperti zaman dahulu. “Kalau dulu di sekolah ada pendidikan Pancasila. Ada Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Ada Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan, Pancasila (P4). Sekarang kan tidak ada lagi,” katanya.
“Dengan sarana seperti apel, sarana-sarana peringatan, sepanduk, baliho, media massa. Diharapkan itu dapat mengingatkan kembali bahwa kultur kita ini sudah sangat baik dalam mendukung Pancasila,” pungkasnya. (*)