Proyek Dermaga Pelabuhan Pelindo Terbengkalai, Para Buruh Menjerit

Kondisi Lokasi Proyek Pembangunam Dermaga Pelindo Kawasan Ketapang yang Terbengkalai, Rabu (3/6/2020).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Proyek Pembangunan dermaga dan lapangan penumpukan untuk terminal petikemas di pelabuhan kawasan Ketapang Cabang Pelabuhan Pontianak, yang terletak di Desa Sukabangun Kecamatan Delta Pawan dengan anggaran sebesar Rp 45,3 Miliar terbengkalai. Akibatnya aktivitas bongkar muat terdampak dan merugikan para buruh bongkar muat.

Proyek yang berada di bawah PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Pontianak dikerjakan oleh PT. Pratama Gideon Jaya. Proyek yang masa kontraknya berakhir pada 5 April 2020 sampai saat tidak selesai dan bahkan terkesan mubajir lantaran banyaknya tiang pancang berserakan di pinggir sungai pawan tepat lokasi pembangunan dermaga.

Mantan Pengurus Koperasi TKBM Serba Usaha yang beropesai dikawasan pelabuhan Sukabangun, Evi Zulkifli menyayangkan terbengkalainya pembangunan dermaga milik Pelindo II (Persero) Cabang Pontianak Kawasan Ketapang yang terletak di Desa Sukabangun, Kecamatan Delta Pawan tersebut.

“Karena duit negara dialokasikan untuk proyek tersebut sangat besar mencapai Rp 45,3 Miliar, harusnya bisa selesai dikerjakan dan memberi manfaat untuk masyarakat,” katanya, Rabu (3/6/2020).

Namun, nyatanya hingga akhir masa kontrak kerjaan pembangunan dermaga tidak selesai bahkan banyak barang-barang proyek seperti tiang pancang tidak dipasang dan terbengkalai di pinggir sungai pawan lantaran diduga tidak sesuai spesifikasi atau tidak sesuai dengan kontrak yang mengakibatkan terbengkalainya pembangunan dermaga tersebut.

Akibat dari terbengkalainya proyek tersebut, saat ini aktivitas bongkar muat menjadi terkendala lantaran dermaga yang awalnya terdapat 6 dermaga namun saat ini hanya bisa digunakan 3 dermaga lantaran tiga dermaga yakni dermaga 1,2 dan 3 tidak selesai dilakukan pembangunan.

“Para buruh disana merasa rugi dan mengeluh lantaran penghasilan mereka berkurang sebab biasanya bisa 5 bahkan lebih kapal yang bersandar untuk dilakukan bonkar muat namun saat ini hanya bisa 2-3 kapal saja,” terangnya.

Untuk itu, Evi berharap agar pihak terkait yakni Pelindo untuk dapat bertanggung jawab atas terbengkalainya pembangunan dermaga tersebut serta meminta aparat penegak hukum untuk dapat memeriksa jika memang terdapat penyimpangan dalam pembangunan tersebut.

“Kalau memang salahnya di pelaksana maka harus tegas diperiksa untuk memastikan dimana letak kesalahan sehingga proyek tersebut terbengkalai, kita minta jangan pihak Pelindo terkesan diam sehingga memunculkan opini negatif lantaran dampak dari tidak selesainya dermaga tersebut banyak warga yang dirugikan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Pelindo II (Persero) Cabang Pontianak Kawasan Ketapang, Kustanto Wibowo, tidak ada dikantor saat didatangi oleh awak media. Yang bersangkutan juga terkesan bungkam lantaran tidak memberikan jawaban saat dihubungi melalui sambungan telepon dan pesan singkat. (tb)

Berita Terkait