21 Santri dari Magetan Belum di Rapid Test

Ilustrasi Rapid Test.

KETAPANG, MENITNEWS.id – Sebanyak 21 Santri dari total 98 orang yang Santri Temboro yang pulang dari Magetan ke Ketapang hingga saat ini belum dilakukan rapid test.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Posko Covid-19 Ketapang, Rustami. Ia menerangkan sampai saat ini baru 77 santri yang telah melakukan rapid test pertama yang mana dua diantaranya hasilnya reaktif sedangkan 75 lainnya non reaktif.

“Kami mengimbau kepada 21 santri dari magetan yang sampai saat ini belum mendatangi wilayah Puskesmas masing-masing untuk melakukan rapid test, agar mau bekerjasama baik dari santri dan pihak keluarganya supaya segera melakukan rapid test,” katanya, Kamis, (7/5/2020).

Rustami melanjutkan, 21 orang yang belum dilakukan rapid test tersebar di 5 Kecamatan diantaranya 4 orang di Sungai Besar Kecamatan Matan Hilir Selatan, 2 orang di Kecamatan Kendawangan, 11 orang di Tuan-Tuan Kecamatan Benua Kayong, 2 orang di Kecamatan Tumbang Titi dan 2 orang di Kecamatan Sungai Melayu.

Rustami menjelaskan, sebelumnya pada Sabtu (2/5/2020) sebanyak 77 santri yang telah melakukan rapid test tersebar di beberapa Kecamatan diantaranya 10 orang di Kecamatan Nanga Tayap yang hasilnya non reaktif, 8 orang Kecamatan Sandai hasilnya non reaktif, 12 orang di Sungai Besar hasilnya non reaktif, 6 orang Kecamatan Muara Pawan hasilnya non reaktif, 4 orang Kecamatan Delta Pawan hasilnya non reaktif, 20 orang Kecamatan Sungai Laur yang satu diantaranya reaktif.

Kemudian, 2 orang di Pesaguan yang satu diantaranya hasilnya reaktif, 1 orang di Kendawangan hasilnya non reaktif, 4 orang di Tuan-Tuan hasilnya non reaktif, 6 orang di Tumbang Titi hasilnya non reaktif, 1 orang di Sungai Melayu yang hasilnya non reaktif, 1 orang di Air Uoas hasilnya non reaktif serta 2 orang di Pemahan hasilnya non reaktif.

“Hasil ini berdasarkan pemeriksaan rapid test pertama dan akan dilanjutkan 10 hari kedepan,” katanya.

Untuk diketahui, Rapid Test sendiri dilakukan terhadap santri dari Magetan tersebut lantaran adanya satu diantara pengajar mereka yang Positif Covid-19 yang sempat pulang ke Kalbar tepatnya di Kabupaten Mempawah. (tb)

Berita Terkait