Gubernur Sutarmidji Pastikan Semua Mahasiswa S1 di Luar Kalbar Dapat Bantuan Uang Tunai

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.

PONTIANAK, MENITNEWS.id – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyebut, kalau Pemerintah Provinsi Kalbar akan memberikan bantuan uang tunai kepada mahasiswa di luar kalbar baik yang tinggal di asrama maupun tidak.

“Pemprov Kalimantan Barat tidak akan pilih kasih. Semuanya dapat, baik yang tinggal di asrama atau tidak dan yang kuliah di Jawa, Sumatera atau di mana pun,” kata Sutarmidji, Rabu (29/4/2020).

Namun, Sutarmidji mengaku bahwa bantuan tersebut tidak berlaku untuk mahasiswa ikatan dinas, tugas belajar, serta mahasiswa S2 dan S3.

“Yang penting terdata dan bisa diverifikasi bahwa mereka benar-benar mahasiswa yang berasal dari Kalbar dan tengah menuntut ilmu,” ujar Sutarmidji.

Sutarmidji menjelaskan, untuk mahasiswa yang belum terdaftar dan akan mendaftar sebagai penerima bantuan, dapat menghubungi Badan Penghubung Kalbar di Jakarta dengan nomor telepon: 0813-8011-1965.

“Silakan daftar sampai 31 Mei 2020,” terang Sutarmidji.

Selain itu, saat ini juga tengah dilakukan pendataan universitas-universitas yang ada mahasiswa asal Kalbar.

“Untuk mahasiswa Kalbar yang tidak tinggal di asrama dapat berkoordinasi ke Badan Penghubung Kalbar,” ucap Sutarmidji.

Sutarmidji menyebut, mahasiswa yang telah terdaftar akan mendapat uang Rp 1,8 juta untuk 3 bulan. Tahap pertama akan dikirim Rp 1 juta dan sisanya dibulan selanjutnya. Sedangkan yang sudah pulang tidak dapat.

Sutarmidji berharap mahasiswa tidak mudah berkomentar sinis. Sebab, kalau tidak terdaftar dan tidak ada bukti sebagai mahasiswa luar Kalbar, uangnya tidak bisa dikirim.

“Ini uang negara, bukan uang saya. Kalau tidak jelas, nanti siapa yang tanggung jawab?” tegas Sutarmidji.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tengah menyiapkan bantuan kepada seluruh mahasiswa asal Kalbar di Pulau Jawa yang tidak bisa mudik dan terdampak pandemi virus corona atau Covid-19.

Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, mereka sudah mendata jumlah mahasiswa Kalbar yang tinggal di asrama daerah di Pulau Jawa.

Bantuan tersebut akan ditransfer ke masing-masing rekening mahasiswa yang telah didata.

“Ada 114 mahasiswa, yang tersebar di asrama-asrama di Jakarta dan sejumlah daerah di Jawa,” kata Sutarmidji kepada wartawan, Senin (27/4/2020).

Dia berharap, dengan adanya bantuan itu, para mahasiswa yang tidak bisa pulang itu dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Sutarmidji menjelaskan, bantuan itu bersumber dari biaya tidak terduga (BTT) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, sebesar Rp 228 juta.

“Masing-masing mahasiswa mendapatkan bantuan Rp 1 juta untuk waktu 2 bulan, yaitu bulan April dan Mei 2020,” ucap Sutarmidji. (an)

Berita Terkait