KETAPANG, MENITNEWS.id – Bupati Ketapang sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Ketapang, Martin Rantan melakukan monitoring langsung ke Posko Covid-19, Pusdalops PB Covid-19 di Badan Penanggulangan Daerah Bencana (BPBD) serta posko Tim relawan, Selasa (21/4/2020).
Pengecekan dilakukan selain untuk terus memastik penanganan secara serius juga untuk memberi semangat dan memotivasi kepada para petugas yang telah berjuang dalam menangani Covid-19.
“Kunjungan dan supervisi ini selain untuk terus memantau perkembangan yang paling penting saya ingin memberi semangat kepada seluruh petugas yang terus berjuang dalam rangka menangani pandemi Covid-19 ini,” kata Martin, Selasa siang.
Martin mengaku, Pemerintah Daerah (Pemda) sangat serius dalam melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran hingga penanganan Covid-19 di Ketapang, terlebih saat ini diketahui sudah ada pasien
positif Covid-19 serta adanya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Pemerintah Daerah (Pemda) beserta semua pihak terus melakukan penanganan secara konfehensif dan serius, jadi apa yang dilakukan Pemda beserta semua pihak bukan operasi pencitraan, ini adalah penanganan serius yang dilakukan dengan tujuan demi keamanan dan kesehatan masyarakat,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Martin meminta masyarakat untuk membantu para petugas khususnya masyarakat yang terindikasi agar mau diisolasi dan melaksanakan isolasi dengan prosedur yang telah ditetapkan, termasuk kesadaran masyarakat dalam memeriksakan kesehatan serta melaporkan diri ketika baru datang ke Ketapang.
“Itu semua sebagai ikhtiar kita dalam
memutus mata rantai penyebaran dan untuk kepentingan bersama dan semua itu memerlukan kerjasama dan keikhlasan serta kejujuran masyarakat,” harapnya.
Martin berharap ditengah pandemi seperti ini, semua pihak dapat meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan pola hidup sehat dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker dan tidak berkumpul ditempat-tempat umum.
“Satpol PP saya minta untuk terus berkoordinas dengan TNI Polri dalam melakukan penertiban tujuan agar kita menjaga disiplin sebagai bentuk keseriusan dalam penanganan dan pencegahan, mengingat seperti di Italia saat pandemi mulai muncul disiplin masyarakat disana seolah cuek sehingga membuat wabah menyebar pesan dan akhirnya menimbulkan banyak korban dan ini yang kita hindari dan semua perlu peran masyarakat,” mintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ketapang sekaligus Juru Bicara Posko Covid-19, Rustami mengaku kalau kendala yang akan dihadapi pihaknya dalam penanganan Covid-19 ketika ada masyarakat yang tidak berterus terang kepada petugas medis.
“Jika itu terjadi maka kita kesulitan melakukan tracing, sehingga penting kerjasama masyarakat dalam hal melaporkan diri dan memeriksanakan diri ketika sakit serta menyampaikan data riwayat perjalanan ini semua untuk memudahkan mentracing dan melakukan pendataan guna melakukan langkah-langkah yang akan dilakukan,” katanya.
Rustami melanjutkan, sampai saat ini terdapat 12 orang yang hasil rapid testnya reaktif yang mana tiga diantaranya dikarantina dirumah dan sembilan di isolasi di Rumah Singgah eks kantor BSM di Jalan Lingkar Kota.
“Untuk kondisi satu pasien positif keadaannya terus membaik dan sehat, namun untuk menyatakan dirinya sembuh harus melalui dua kali uji swab yang hasilnya belum keluar, untuk penanganan selama diisolasi di rumah sakit diberikan anti virus, vitamin, makanan bergizi serta disiapkan psikolog juga,” akunya.
Rustami menambahkan, untuk petugas medis yang menjaga di rumah singgah di eks Kantor PT BSM disiapkan tempat untuk menginap dilokasi dan menempatkan ruangan steril untuk petugas medis yang akan meninggalkan rumah singgah.
“Dengan banyaknya bantuan dan suport dari pemerintah dan masyarakat tentu menjadi motivasi buat kami, buat tenaga medis yang akan terus bekerja dan berjuang dalam penanganan persoalan Covid-19 di Ketapang,” tegasnya. (tb)